PAGARALAMPOS.COM - Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah salah satu jenis tanaman yang populer di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Walaupun memiliki rasa yang lezat dan kaya akan kandungan gizi, jengkol juga terkenal dengan bau yang sangat menyengat dan kandungan senyawa beracun yang bisa menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Oleh karena itu, penting untuk mengolah jengkol dengan benar agar bau tidak terlalu tajam dan aman untuk dikonsumsi. Berikut adalah tahapan mengolah jengkol agar tidak bau dan beracun.
1. Pemilihan Jengkol yang Tepat
Tahap pertama dalam mengolah jengkol adalah memilih bahan baku yang tepat. Pilihlah jengkol yang sudah matang tetapi tidak terlalu tua.
Jengkol yang terlalu tua atau sudah mulai mengering biasanya lebih keras dan rasanya bisa lebih pahit. Selain itu, pastikan jengkol tidak busuk atau rusak karena itu dapat memengaruhi kualitas dan rasa saat dimasak.
BACA JUGA:Resep Rendang Ayam Gurih dengan Sentuhan Rempah Tradisional, Simpel dan Nikmat!
2. Perendaman
Langkah berikutnya adalah merendam jengkol. Perendaman bertujuan untuk mengurangi kadar senyawa yang menyebabkan bau tajam dan beracun, seperti asam jengkolat.
Proses ini dilakukan dengan cara memotong jengkol menjadi dua bagian atau lebih, tergantung ukuran, kemudian merendamnya dalam air dingin selama 12 hingga 24 jam.
Selama proses perendaman, ganti air rendaman beberapa kali agar senyawa beracun dan bau yang terkandung dapat larut dalam air.
3. Perebusan Awal
Setelah perendaman, jengkol harus direbus untuk melunakkan dagingnya dan mengurangi kadar asam jengkolat. Rebus jengkol dalam air yang sudah mendidih selama 1-2 jam. Pastikan jengkol terendam sepenuhnya dalam air.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda dapat menambahkan sedikit air jeruk nipis atau cuka ke dalam air rebusan untuk membantu mengurangi bau yang ditimbulkan.
Pada tahap ini, pastikan jengkol cukup empuk, karena semakin empuk, semakin mudah jengkol untuk dikonsumsi.