Cicak juga memiliki makna persaudaraan yang erat.
BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia
Filosofi ini berasal dari perilaku cicak yang hidup di satu tempat, berbagi ruang dengan sesamanya tanpa konflik berarti.
Dalam masyarakat Batak, nilai ini sangat penting karena mereka menjunjung tinggi konsep dalihan na tolu—prinsip yang mengatur hubungan harmonis antara individu, keluarga, dan masyarakat.
Simbol Empat Payudara
Simbol lain yang menarik perhatian adalah empat payudara yang biasanya digambarkan pada bagian depan Rumah Bolon.
Empat payudara melambangkan kasih sayang seorang ibu yang universal dan tanpa batas. Filosofi ini menunjukkan pentingnya peran ibu dalam kehidupan masyarakat Batak, baik sebagai pelindung keluarga maupun penjaga tradisi.
BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Empat payudara juga melambangkan keadilan dan kesetaraan.
Filosofi ini mengajarkan bahwa setiap anggota keluarga dan masyarakat memiliki hak yang sama untuk menerima kasih sayang dan perhatian, tanpa membeda-bedakan latar belakang, jenis kelamin, atau status sosial.
Dengan demikian, ornamen ini menjadi pengingat bagi masyarakat Batak untuk selalu menjaga keharmonisan dan rasa saling menghormati.
Pesan Filosofis yang Menyentuh
Ornamen cicak dan empat payudara pada Rumah Bolon mengandung pesan mendalam yang relevan dalam kehidupan modern.
BACA JUGA:Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Tonggak Sejarah Persatuan dalam Perjuangan Bangsa
Cicak mengajarkan kita untuk tetap tangguh, beradaptasi, dan menjaga persaudaraan, sedangkan simbol empat payudara mengingatkan akan pentingnya kasih sayang dan kesetaraan.
Rumah Bolon bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga simbol nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun.