Masih banyak versi lain dari kisah Si Pahit Lidah.
Bahkan, ada beberapa reruntuhan batu di Sumsel yang konon orangnya berubah menjadi batu karena kutukan Si Pahit Lidah.
Kisah petualangan Shi Pahit Lidah berakhir dengan pertarungan melawan Mata Empat.
Cerita dimulai ketika Pahit Lidah dan Mata Empat menolak memberikan konsesi satu sama lain.
BACA JUGA:Misteri Batu Megalitikum Lahat, Benarkah Karya Manusia Prasejarah Atau Kutukan Si Pahit Lidah?
Keduanya sama-sama ingin diakui sebagai yang terkuat.
Meski keduanya masih berkerabat, Si Mata Empat adalah adik ipar Si Pahit Lidah.
Lidah yang pahit diketahui mempunyai kutukan yang ampuh. Apapun yang dia katakan, itu akan menjadi kenyataan.
Sedangkan Si Mata Empat misalnya namanya beliau mempunyai sepasang mata pada bagian belakang kepala.
BACA JUGA:Benarkah Istri Si Pahit Lidah Aslinya Bukan Orang Sembarangan? Yuk SImak Faktanya Disini!
Suatu hari Si Pahit Lidah & Si Mata Empat menciptakan konvensi buat menggelar perseteruan pada tepi Danau Ranau tempat Banding Agung.
Cara mereka mengadu kesaktian bukan menggunakan berkelahi adu fisik, akan tetapi keduanya setuju buat tidur menelungkup pada bawah pohon aren.
Kemudian bergantian memotong butir aren, siapa yg tertimpa sang butir aren yg dijatuhkan, maka akan dipercaya kalah sakti.
Sebelum perseteruan dimulai, keduanya setuju buat mengumpulkan kesaktian masing masing.
BACA JUGA:Dibalik Legenda Kesaktian Si Pahit Lidah, Ada Sosok Bidadari Jelita, Siapa Dia
Tak disangka, kesempatan tadi dimanfaatkan Si Mata Empat menggunakan berbuat licik supaya mampu unggul berdasarkan Si Pahit Lidah.