Pesona Adat Maluku: Upacara Cuci Negeri Soya dan Makan Patita sebagai Simbol Kearifan Lokal

Minggu 24-11-2024,03:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Maluku, provinsi yang terdiri dari lebih dari 1.000 pulau, dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa.

Wilayah ini menawarkan pantai, gunung, hutan, dan laut yang memikat banyak pengunjung.

Selain keindahan alamnya, Maluku juga terkenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah sejak zaman kuno, dengan kekayaan alam yang luar biasa.

Namun, daya tarik Maluku tidak hanya terletak pada alam dan rempah-rempahnya, tetapi juga pada budaya dan tradisi masyarakatnya yang mencerminkan harmoni dan toleransi.

BACA JUGA:Kopi Kuning Arab Saudi: Keunikan Rasa dan Cerita Sejarah di Baliknya

BACA JUGA:Mengenal Jumputan Palembang: Sejarah, Budaya, dan Upaya Pelestariannya

Budaya Maluku mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari seni, adat istiadat, hingga kebiasaan yang diwariskan turun-temurun.

Tradisi-tradisi ini memiliki makna yang dalam, yang membantu masyarakat menjaga lingkungan, sejarah, dan identitas mereka.

Berikut adalah lima contoh tradisi khas Maluku yang menarik untuk dipelajari:

1. Upacara Cuci Negeri Soya

Upacara ini diadakan oleh masyarakat Desa Soya, Pulau Ambon, sebagai bentuk penyucian diri, memperbaiki hubungan sosial, dan bersyukur atas berkat Tuhan.

BACA JUGA:Kota Kapur: Jejak Sejarah dan Peranannya sebagai Pusat Kerajaan Maritim di Sumatera

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Keistimewaan Kopi Kuning dari Arab Saudi

Upacara yang berlangsung setiap minggu kedua Desember ini dipimpin oleh Upulatu, atau raja setempat.

Beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan dalam upacara ini meliputi pembersihan lingkungan, ziarah ke Gunung Sirimaa untuk doa dan persembahan bagi leluhur, ritual cuci air dengan air yang telah disucikan, mandi bersama di laut sebagai simbol penyucian diri, serta mengenakan kain Gandong yang melambangkan persatuan.

Kategori :