PALEMBANG, PAGARALAMPOS.COM - Perkembangan zaman ikut berpengaruh dalam pemilihan kepala daerah, selain dipakai sebagai alat kampanye Pasangan Calon melalui media Sosial. Dompet digital yang saat ini banyak dipakai sebagai alat transaksi dinilai memiliki potensi dimanfaatkan untuk melakukan Politik Uang.
Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan menyampaikan Dompet Digital memiliki potensi besar digunakan untuk politik Uang sebagai ganti serangan fajar/Subuh yang sering terdengar ketika saat momen momen Pilkada.
"Saat ini kita juga antisipasi Politik uang Dompet Digital H-9 jelang Pilkada 27 November nanti," kata Kurniawan ditemui usai Deklarasi damai di Griya Agung Palembang, Senin (18/11/2024).
Bawaslu mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi praktik politik uang yang bisa terjadi melalui dompet digital, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan peralihan dari transaksi uang tunai ke digital.
BACA JUGA:STOP Money Politik, Waspada Berita Hoax
BACA JUGA:Sambang ke Petani Kopi, Bhabinkamtibmas Ini Ajak Tolak Money Politik
Menurut Kurniawan, hal ini menjadi perhatian serius karena kemungkinan penggunaan uang tunai akan semakin sulit di masa depan, sehingga transaksi melalui platform digital berpotensi lebih besar.
"Kami (Bawaslu) akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau dan mencegah terjadinya politik uang melalui dompet digital," ujar Kurniawan.
Selain itu, Bawaslu juga telah menerima sejumlah informasi terkait praktik politik uang yang marak menjelang masa pencoblosan.
Untuk itu, Kurniawan menegaskan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan mulai dari tingkat yang lebih tinggi hingga di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Kami telah menerima informasi terkait potensi politik uang, dan kami akan memperketat patroli pengawasan, terutama karena saat ini situasi sangat rawan," tandas Kurniawan.
Dengan langkah-langkah ini, Bawaslu berupaya memastikan agar pemilu berjalan jujur dan adil, tanpa adanya pengaruh negatif dari politik uang yang dapat merusak integritas proses demokrasi.