Pendakian dilanjutkan ke Pos 2 dan Pos 3, di mana pendaki dapat mendirikan tenda untuk bermalam.
BACA JUGA:Mengenal Jumputan Palembang: Sejarah, Budaya, dan Upaya Pelestariannya
Perjalanan menuju puncak dimulai dini hari untuk mengejar momen matahari terbit.
Di sini, medan menjadi semakin curam dengan suhu yang dingin, menguji ketahanan fisik dan mental pendaki.
Misteri di Balik Keindahan
Selain keindahan alamnya, Gunung Kerinci juga terkenal dengan cerita-cerita mistis yang mewarnai pendakiannya.
Penduduk lokal percaya bahwa gunung ini adalah rumah bagi makhluk gaib, salah satunya dikenal sebagai "orang pendek."
BACA JUGA:Kerajaan Galuh dalam Lintasan Waktu: Sejarah, Kekuasaan, dan Peninggalan Budaya yang Bertahan
Orang pendek digambarkan sebagai makhluk kecil berbulu yang sering muncul di tengah hutan.
Meski keberadaannya belum terbukti secara ilmiah, banyak pendaki yang mengaku mendengar suara-suara aneh atau merasa diawasi selama perjalanan.
Selain itu, gunung ini sering disebut sebagai tempat yang sakral oleh masyarakat sekitar.
Beberapa titik di jalur pendakian dipercaya memiliki energi khusus, sehingga pendaki disarankan untuk menjaga sikap dan ucapan demi menghormati "penghuni" gunung.
BACA JUGA:Pontianak sebagai Pusat Perdagangan dan Keberagaman Suku: Mengungkap Sejarah yang Terjalin
Tips Pendakian Aman
Untuk meretas Gunung Kerinci, persiapan matang adalah kunci. Berikut beberapa tips penting:
Persiapan Fisik dan Mental