Salah satunya adalah cerita mengenai roh penjaga gunung yang diyakini sering menggoda para pendaki.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Jalur Perdagangan dan Keberagaman Suku di Pontianak: Warisan Sejarah yang Hidup
Banyak pendaki melaporkan merasa tersesat meskipun mereka sudah mengenal jalur yang akan ditempuh.
Beberapa juga mengklaim mendengar suara-suara aneh atau merasa ada yang mengawasi selama perjalanan.
Mitos lainnya menyebutkan bahwa Gunung Karang adalah tempat bersemayamnya makhluk halus yang sering mengaburkan jalur bagi siapa saja yang tidak menghormati alam.
Oleh karena itu, banyak yang percaya bahwa jika Anda tidak berhati-hati atau tidak mengikuti aturan yang ada, Anda bisa tersesat atau bahkan hilang tanpa jejak.
BACA JUGA:Penemuan Mengejutkan di Kedalaman Laut: Bisakah Gunung Berapi Kuno Ini Mengubah Sejarah?
3. Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Gunung Karang
Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan dan agar perjalanan pendakian Anda berjalan lancar, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan di Gunung Karang:
a. Jangan Melanggar Larangan Lokal: Penduduk setempat sering mengingatkan agar para pendaki menghormati alam sekitar dan mengikuti petunjuk yang diberikan.
Beberapa area di sekitar gunung dianggap suci oleh masyarakat lokal, dan melanggar ketentuan tersebut bisa mendatangkan sial.
b. Hindari Pendakian Sendirian: Salah satu hal yang sangat ditekankan oleh para pendaki berpengalaman adalah untuk tidak mendaki sendirian.
Gunung Karang memiliki medan yang menantang, dan meskipun jalurnya sudah dikenal, risiko tersesat selalu ada.
Jangan pergi tanpa teman atau guide yang sudah berpengalaman.
c. Jangan Terlalu Ambisius Mencapai Puncak: Karena medan yang berat dan cuaca yang bisa berubah tiba-tiba, jangan terlalu ambisius untuk mencapai puncak jika kondisi tubuh tidak memungkinkan.