PAGARALAMPOS.COM - Gunung Agung, dengan ketinggian mencapai 3.031 meter di atas permukaan laut, adalah puncak tertinggi di Pulau Bali dan menjadi salah satu tujuan favorit para pendaki.
Gunung yang dianggap sakral oleh masyarakat Bali ini menyimpan keindahan alam luar biasa, kisah spiritual mendalam, serta tantangan fisik yang menantang.
Artikel ini akan mengulas pengalaman pendakian Gunung Agung dan tips untuk mempersiapkan perjalanan mendaki puncak tertinggi Bali.
BACA JUGA:Mengenal Jumputan Palembang: Sejarah, Budaya, dan Upaya Pelestariannya
Gunung yang Sakral dan Mistis
Gunung Agung bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga pusat spiritual bagi umat Hindu Bali.
Gunung ini diyakini sebagai tempat tinggal para dewa, dan banyak upacara keagamaan dilakukan di kaki gunung, terutama di Pura Besakih yang terletak di lerengnya.
Sebelum mendaki, para pendaki biasanya disarankan untuk menghormati adat dan tradisi setempat dengan berpakaian sopan serta mengikuti aturan tertentu.
Selain aspek spiritualnya, Gunung Agung juga dikenal karena kekuatannya sebagai gunung berapi aktif. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2017, mengingatkan kita akan kekuatan alam yang dimilikinya.
BACA JUGA:Jejak Kejayaan Kerajaan Galuh: Menelusuri Warisan Sejarah dan Pengaruhnya di Nusantara
Oleh karena itu, pendakian harus dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan status aktivitas gunung.
Rute Pendakian Gunung Agung
Ada dua jalur utama untuk mendaki Gunung Agung:
Jalur Pura Besakih
Jalur ini merupakan rute terpanjang, memakan waktu sekitar 7–8 jam untuk mencapai puncak.