PAGARALAMPOS.COM - Kapal Jung Majapahit menjadi salah satu bukti kebesaran peradaban maritim Nusantara pada masa Kerajaan Majapahit, yang berkembang sekitar abad ke-13 hingga ke-15.
Kapal ini menjadi simbol dari keunggulan teknologi maritim Majapahit, yang memungkinkan kerajaan ini untuk memperluas kekuasaannya dan berdagang hingga ke berbagai wilayah di Asia Tenggara, bahkan hingga perairan kaya rempah-rempah seperti Maluku dan sekitarnya.
Kapal Jung Majapahit menjadi alat strategis dalam perdagangan rempah-rempah yang sangat diminati bangsa Eropa, seperti cengkeh, pala, dan kayu manis.
Asal Usul Kapal Jung Majapahit
Nama "Jung" diambil dari kata “jong” dalam bahasa Jawa Kuno yang berarti kapal besar.
BACA JUGA:Warisan Sejarah atau Kebetulan?! Inilah Benda Purba Indonesia yang Mendunia!
Kapal Jung ini dirancang dan dibangun dengan teknologi tinggi untuk ukuran masa itu.
Bentuknya besar dan kuat, dibuat dari kayu berkualitas tinggi yang mampu bertahan dalam pelayaran jauh.
Tidak hanya sekadar alat transportasi, Jung Majapahit memiliki simbolisme kekuatan, kejayaan, dan pengaruh Kerajaan Majapahit yang melintasi laut dan mencapai wilayah jauh di Asia Tenggara.
Kapal ini terkenal dengan kemampuannya membawa banyak muatan dan mengarungi laut lepas dengan kecepatan yang cukup tinggi untuk kapal berukuran besar.
BACA JUGA:Pahlawan Tak Ternama: Perempuan Pejuang yang Terlupakan dalam Sejarah Indonesia?!
Teknologi pembuatan kapal Jung Majapahit ini juga diyakini menginspirasi kapal-kapal lain di Asia Tenggara, khususnya dalam hal desain dan kekuatannya dalam menghadapi ombak besar.
Rute Perjalanan dan Tujuan
Kapal Jung Majapahit berlayar dari Pulau Jawa menuju berbagai kawasan penting, termasuk Sumatra, Semenanjung Malaya, hingga ke Kepulauan Maluku.
Di era perdagangan rempah-rempah, rute ini menjadi jalur vital yang menghubungkan daerah penghasil rempah-rempah dengan pusat perdagangan internasional di Asia dan Timur Tengah.