Misalnya gaji jika mertua tidak memintanya. Dalam beberapa kasus, menyatakan gaji Anda secara terbuka dan sepihak dapat dianggap sebagai sikap sombong dan sombong, serta dapat memiliki konotasi yang cukup negatif.
5. Anda bisa bertanya terlebih dahulu daripada menunggu diminta.
Yang sering terjadi saat saling mengenal adalah calon mertua cenderung pasif atau diam. Kita sering menunggu untuk ditanya, meskipun itu tidak selalu merupakan hal yang baik. Jadi apa yang ingin kamu dengar?
Mari kita mulai dengan pertanyaan sederhana. Misalnya pengalaman tak terlupakan dalam pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, kehidupan mertua, dan sebagainya.
BACA JUGA:Tradisi Nyemantung: Refleksi Cinta dan Kehidupan Muda Mudi Besemah
Atau Anda bisa bertanya tentang cerita lucu atau hal terbaik tentang teman di sekolah. Ingatlah untuk bertanya dengan sopan
6. Dialog yang tepat
Dialog awal juga penting. Pasalnya, interaksi dapat menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang supel, cerdas, dan proaktif, terutama saat Anda memiliki pertanyaan dan menginginkan jawaban terbaik.
Nikmati kontak pertamamu dengan calon mertuamu.
BACA JUGA:Kopi Artifisial, Inovasi Cita Rasa atau Ancaman bagi Pecinta Kopi?
Kamu bisa mencairkan suasana dengan mengajak pasanganmu ikut serta dalam percakapan dengan calon mertuamu.
7. Nikmati setiap momen
Mengenal calon mertua merupakan momen yang langka dan sebenarnya tidak mudah.
Mengapa? Memang saat pertama kali bertemu dan mengenal satu sama lain, jantung Anda berdebar kencang, Anda merasa bingung dan cemas, Anda mungkin merasa tidak nyaman, malu, bahkan malu.
BACA JUGA:Legenda Bandung Bondowoso: Kisah Cinta, Sihir, dan Kutukan di Balik Candi Prambanan
Percayalah, ini biasanya terjadi di awal perkenalan. Begitu kalian saling mengenal, kedepannya kalian akan terbiasa dan menemukan kenyamanan kalian.