Kunyit atau saffron adalah bahan yang memberi warna kuning yang khas pada kopi. Kunyit memberikan rasa hangat dan sedikit pedas, sementara saffron memberikan sentuhan rasa yang lebih lembut dan sedikit pahit.
Selain itu, seringkali ditambahkan juga bahan lain seperti jahe, cengkeh, atau gula, tergantung pada preferensi pribadi atau adat lokal.
BACA JUGA:Manis Tanpa Risiko, Daftar Buah Rendah Gula untuk Diet Anda
2. Proses Penyajian yang Khas
Kopi Arab Saudi berwarna kuning ini memiliki cara penyajian yang sangat khas. Tradisi ini sering dilakukan dalam acara-acara sosial atau sebagai bentuk jamuan tamu.
Di Saudi Arabia, kopi adalah simbol keramahan dan sering kali disajikan dengan penuh kehormatan kepada tamu. Kopi ini disajikan dalam cangkir kecil yang disebut finjan.
Penyajiannya sangat terikat pada ritual tertentu, dan kopi sering disajikan dengan makanan ringan seperti kurma, yang melengkapi rasa kopi yang kaya rempah ini.
Proses pembuatan kopi dilakukan dengan cara yang lebih lambat, dimana kopi diseduh menggunakan dhallah, yaitu wadah kopi tradisional berbentuk seperti ceret atau panci kecil.
Setelah kopi diseduh, kardamom ditambahkan dalam jumlah yang cukup banyak, dan seluruh campuran ini dimasak dengan cara perlahan untuk memungkinkan semua rasa rempah meresap sempurna ke dalam kopi.
BACA JUGA:Bolehkah Makan Ubi Jalar Setiap Hari? Temukan Fakta dan Manfaatnya
3. Kopi yang Kaya Sejarah dan Tradisi
Kopi Arab Saudi berwarna kuning ini memiliki akar yang sangat dalam dalam sejarah dan budaya Timur Tengah.
Dalam sejarah Islam, kopi pertama kali diperkenalkan di wilayah Arab pada abad ke-15, dan sejak itu kopi telah menjadi bagian penting dari kehidupan sosial dan spiritual.
Pada masa-masa awal, kopi Arab tidak disajikan dengan gula, namun lebih banyak menggunakan rempah-rempah seperti cengkeh dan kayu manis untuk memberi rasa.
Penggunaan kunyit dan saffron untuk memberikan warna kuning pada kopi muncul kemudian sebagai adaptasi lokal untuk menambah cita rasa dan meningkatkan aroma kopi.
Pada masa kini, kopi ini tidak hanya menjadi minuman yang disajikan dalam rumah tangga, tetapi juga menjadi bagian dari acara-acara besar, seperti pernikahan, festival, atau pertemuan politik.