Kerajinan ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga merupakan bentuk ekspresi budaya yang menunjukkan hubungan erat antara suku Bajo dan laut.
Seiring dengan perkembangan zaman, suku Bajo menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mempertahankan identitas budaya mereka.
Globalisasi dan eksploitasi sumber daya laut telah mempengaruhi kehidupan tradisional mereka.
Banyak anggota suku Bajo yang kini tinggal di daratan, meninggalkan gaya hidup maritim yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka.
BACA JUGA:Kapan HP Pertama Kali Masuk Indonesia? Yuk Cari Tahu Sejarahnya!
Meskipun demikian, upaya untuk melestarikan budaya Bajo tetap dilakukan.
Beberapa komunitas berusaha mengembangkan pariwisata berbasis budaya, di mana pengunjung dapat belajar tentang kehidupan maritim suku Bajo serta ikut serta dalam aktivitas tradisional mereka.
Suku Bajo juga memiliki sistem kepercayaan yang unik, di mana mereka percaya pada kekuatan alam dan roh laut.
Ritual-ritual tertentu dilakukan untuk menghormati laut dan sebagai bentuk permohonan agar hasil tangkapan mereka berlimpah.
BACA JUGA:Menggali Pengaruh Kerajaan-Kerajaan Islam dalam Sejarah yang Menakjubkan!
Kegiatan ini merupakan bagian penting dari kehidupan spiritual mereka, menciptakan ikatan antara komunitas, laut, dan lingkungan sekitar.
Melihat jejak sejarah dan budaya suku Bajo, kita dapat menyadari pentingnya melestarikan warisan maritim mereka.
Upaya untuk mengenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang kehidupan suku Bajo sangatlah penting, tidak hanya untuk menghormati tradisi mereka, tetapi juga untuk menjaga kelestarian lingkungan laut yang menjadi sumber kehidupan mereka.
Dengan demikian, suku Bajo dapat terus mengarungi lautan, membawa serta budaya dan identitas mereka ke generasi mendatang.