Puyang Rejang Lebong dikenal sebagai figur penting yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Mengungkap Kejayaan 7 Kerajaan Besar Afrika Kuno yang Memengaruhi Sejarah
Puyang tidak hanya dianggap sebagai nenek moyang tetapi juga sebagai tokoh yang memiliki peran penting dalam menyebarkan ajaran agama dan kebijaksanaan dalam kehidupan masyarakat.
Cerita-cerita tentang Puyang dipertahankan secara turun-temurun, dan hingga kini masih menjadi bagian penting dalam budaya oral masyarakat Rejang.
Keberadaan Puyang dalam sistem kepercayaan masyarakat Rejang memperlihatkan betapa kuatnya pengaruh spiritual dalam kehidupan mereka.
Masyarakat Rejang percaya bahwa Puyang memiliki kekuatan untuk melindungi mereka, memberikan keberkahan, dan menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam.
BACA JUGA:Mengenal 5 Suku Berpengaruh di Nusa Tenggara Timur: Sejarah, Budaya, dan Kearifan Lokal
Oleh karena itu, banyak masyarakat Rejang yang masih menghormati dan mengadakan upacara khusus untuk menghormati Puyang, seperti ritual adat yang dilakukan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka.
Kebudayaan dan Tradisi Suku Rejang
Suku Rejang memiliki sejumlah tradisi yang masih dilestarikan hingga kini, mulai dari seni tari, musik, hingga ritual adat.
Salah satu kesenian yang terkenal adalah Tari Andun, sebuah tarian tradisional yang biasanya ditampilkan pada acara-acara besar seperti pernikahan dan upacara adat lainnya.
Tari Andun tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga sarana mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Megalitikum di Sembahe: Pesona dan Misteri Gua Umang
Selain itu, Suku Rejang juga memiliki adat perkawinan yang unik.
Dalam pernikahan adat Rejang, biasanya terdapat prosesi yang melibatkan sesepuh adat dan tokoh masyarakat, serta berbagai ritual sebagai simbolisasi ikatan yang kuat antara kedua mempelai dan keluarganya.
Ritual ini dilakukan dengan penuh kesakralan dan diiringi doa serta harapan agar kehidupan rumah tangga mereka selalu diberkati.