Pada era kolonial, Teluk Lampung menjadi salah satu pusat perdagangan.
BACA JUGA:Keren Banget! Sejarah Panjang Sepak Bola dan Perubahannya di Seluruh Dunia
Pemerintah kolonial Belanda saat itu sangat memperhatikan daerah pesisir untuk mengontrol lalu lintas barang dan komoditas hasil bumi dari Sumatera ke berbagai daerah lain.
Meski tidak menjadi pusat kolonialisme secara langsung, Pulau Tegal Mas terpengaruh dengan masuknya pengaruh budaya asing.
Selain Belanda, banyak pedagang Tionghoa, Arab, dan India yang datang ke Lampung.
Mereka sering singgah di pulau-pulau kecil di sekitar Teluk Lampung, termasuk Tegal Mas, untuk bertukar barang dan berinteraksi dengan penduduk lokal.
BACA JUGA:Misteri Suku Kubu: Sejarah dan Tradisi yang Menyimpan Kisah Seram di Hutan Sumatera
Interaksi budaya ini kemudian meninggalkan jejak dalam tradisi dan budaya masyarakat pesisir di Lampung yang masih bisa ditemukan hingga kini.
Transformasi Pulau Tegal Mas sebagai Destinasi Wisata
Pulau Tegal Mas mengalami banyak perubahan pada masa modern ini.
Sebelumnya hanya dijadikan tempat persinggahan oleh nelayan, kini pulau ini berkembang menjadi destinasi wisata unggulan.
Pemerintah setempat dan pengelola pariwisata mulai menyadari potensi besar dari pulau ini yang menawarkan keindahan alam serta keramahan masyarakat lokal.
BACA JUGA:Banyak yang Nggak Tahu: Sejarah dan Budaya Suku Bugis
Dengan perkembangan wisata, berbagai fasilitas dibangun untuk menarik wisatawan.
Mulai dari resort, villa, hingga kegiatan seperti snorkeling, diving, dan water sport lainnya tersedia bagi para pengunjung.
Wisatawan kini dapat menikmati keindahan bawah laut Pulau Tegal Mas yang menyimpan beragam biota laut yang indah.