PAGARALAMPOS.COM - Gerbang Majapahit memiliki signifikansi sejarah yang mendalam, ditandai oleh keunikan dan keindahan yang mencerminkan kemegahan kerajaan di masa lalu.
Di Indonesia, banyak peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah bangsa.
Salah satu yang paling mencolok adalah gerbang Majapahit yang terletak di Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Gerbang ini telah diakui sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Pati, menjadikannya simbol kekayaan budaya dan warisan sejarah bagi masyarakat setempat.
BACA JUGA:Menguak Misteri dan Tradisi Mistis Suku-Suku Legendaris di NTT
BACA JUGA:Misteri dan Keindahan Gunung Nona Enrekang di Sulawesi Selatan: Destinasi Wajib bagi Pecinta Alam
Gerbang ini juga menyimpan cerita menarik terkait Sunan Muria. Awalnya, gerbang ini direncanakan untuk menjadi bagian dari Masjid Muria, namun karena perang, gerbang ini hanya berhasil dibawa sampai Kadipaten Pati.
Saat ini, gerbang Majapahit di Pati telah menjadi destinasi wisata sejarah yang populer, menarik banyak pengunjung untuk datang, baik untuk tujuan edukasi maupun wisata.
Sekolah-sekolah di sekitar sering mengadakan kunjungan ke lokasi ini, yang berjarak sekitar 13 menit dari pusat Kota Pati dan dapat diakses tanpa biaya.
Pengunjung tidak hanya dapat menikmati pemandangan yang indah dan berfoto, tetapi juga mengagumi seni arsitektur kuno Majapahit yang sangat berharga.
BACA JUGA:Sejarah dan Kemunduran Kerajaan Majapahit: Simak Penjelasannya!
BACA JUGA:Mengungkap Misteri: Apakah Isi Batu Zaman Purba Masih Hidup?
Menurut penduduk setempat, gerbang ini memiliki makna mistis dan dianggap sebagai peninggalan keramat.
Sebagai bentuk perlindungan, gerbang ini dilindungi oleh Undang-Undang No. 11 tahun 2010 tentang cagar budaya, dan terdapat papan informasi di sekitarnya yang menjelaskan sejarah dan asal-usulnya.
Keberadaan gerbang Majapahit tidak hanya berfungsi sebagai peninggalan fisik, tetapi juga sebagai simbol kejayaan dan warisan budaya yang panjang dari Majapahit.