PAGARALAMPOS.COM - Situs Warungboto terletak di Yogyakarta, Indonesia, dan meski tidak sepopuler Candi Borobudur atau Prambanan, tempat ini menyimpan nilai sejarah dan budaya yang signifikan.
Dikenal sebagai bekas taman dan tempat peristirahatan, Warungboto dibangun pada masa Sultan Hamengkubuwono I, sekitar abad ke-18.
Asal Usul dan Fungsi
Diperkirakan didirikan pada tahun 1750-an, Warungboto awalnya digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi keluarga keraton dan pejabat kerajaan.
Taman ini dilengkapi dengan kolam untuk mandi serta berbagai jenis tanaman hias yang menciptakan suasana nyaman dan menenangkan.
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Pulau Kemaro: Cinta dan Legenda di Sungai Musi
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Jembatan Ampera: Landmark Palembang yang Bersejarah
Desainnya terinspirasi dari arsitektur taman Eropa, yang mulai masuk ke Indonesia akibat pengaruh kolonialisasi Belanda.
Taman Warungboto memiliki beberapa elemen penting, termasuk bangunan untuk beristirahat, kolam, dan jalan setapak.
Arsitekturnya mencerminkan perpaduan antara gaya Jawa dan Eropa, menciptakan keseimbangan antara budaya lokal dan asing.
Di dalam taman, terdapat kolam yang dipercaya memiliki kekuatan magis dan sering digunakan dalam ritual.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Masjid Agung Palembang: Tempat Ibadah yang Bersejarah
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Benteng Tobo Ali, Simbol Kekuatan dan Perlawanan Lokal
Perubahan Fungsi dan Pemeliharaan
Seiring berjalannya waktu, fungsi Warungboto mengalami perubahan. Setelah masa Sultan Hamengkubuwono I, taman ini mengalami kemunduran, terutama di masa penjajahan Belanda, yang mengakibatkan banyak bangunan rusak dan kolam-kolam terabaikan.