Mereka tinggal di gua-gua atau membuat tempat tinggal sederhana dari ranting dan dedaunan. Alat-alat yang digunakan oleh manusia purba,
BACA JUGA:Dari Sejarah ke Simbol: Monumen PSSI Yogyakarta dan Perjalanan Sepak Bola Indonesia
terutama yang terbuat dari batu, kayu, dan tulang, mencerminkan kemampuan mereka beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan yang keras.
Perkembangan budaya manusia purba tercermin dalam penggunaan api, alat, dan perkembangan bahasa.
Penggunaan api merupakan salah satu penemuan terbesar manusia purba karena membantu mereka mengolah makanan, menjaga kehangatan, serta melindungi diri dari hewan buas.
Kemampuan berkomunikasi juga berkembang seiring waktu, meskipun belum ada bukti pasti kapan manusia purba mulai menggunakan bahasa secara verbal.
BACA JUGA:Keindahan dan Sejarah Ndalem Brontokusuman: Warisan Budaya Yogyakarta
Akhir Masa Manusia Purba
Perjalanan evolusi manusia purba berakhir dengan munculnya Homo sapiens, yang pertama kali muncul sekitar 300.000 tahun lalu di Afrika.
Homo sapiens memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan spesies manusia purba lainnya, serta kemampuan sosial yang lebih kompleks.
Mereka mulai meninggalkan kehidupan berburu dan meramu, beralih ke kehidupan yang lebih menetap dengan bercocok tanam dan beternak.
Penemuan-penemuan arkeologi terus memberikan wawasan baru tentang kehidupan manusia purba.
BACA JUGA:Keindahan dan Sejarah Ndalem Brontokusuman: Warisan Budaya Yogyakarta
Dengan semakin majunya teknologi, kita semakin mampu memahami bagaimana nenek moyang kita hidup, bertahan, dan berkembang menjadi manusia modern seperti sekarang.
Sejarah manusia purba merupakan kunci untuk memahami asal-usul manusia dan perjalanan panjang evolusi kita di planet ini.