Para pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam TKR, Pemuda Republik Indonesia, serta kelompok milisi lainnya, membakar bangunan-bangunan penting, fasilitas publik, hingga permukiman di Bandung Utara.
BACA JUGA:Tjong Yong Hian Gallery: Mengenang Sejarah dan Warisan Tokoh Penting Medan
Api dengan cepat menyebar dan membakar hampir sepertiga wilayah kota.
Pemandangan ini memberikan kesan dramatis, di mana seluruh langit kota Bandung memerah oleh kobaran api, sehingga kota tersebut terlihat seperti "lautan api."
Meski peristiwa ini menyebabkan kehancuran fisik yang besar di Bandung, namun berhasil menggagalkan rencana Sekutu untuk menggunakan kota ini sebagai basis militer.
Bandung Lautan Api menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap kolonialisme, yang mengutamakan martabat bangsa di atas kepentingan pribadi atau materi.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Masjid Seribu Tiang: Simbol Kemegahan Islam di Jambi
Pembangunan Monumen
Untuk mengenang peristiwa bersejarah ini, Monumen Bandung Lautan Api didirikan pada tahun 1963 di Tegallega, Bandung.
Monumen ini memiliki bentuk obor yang menjulang tinggi, melambangkan semangat perjuangan yang terus menyala di dalam diri rakyat Indonesia.
Tingginya mencapai sekitar 45 meter, mengingatkan pada tahun 1945 sebagai tahun kemerdekaan Indonesia.
Desainnya sederhana namun kuat, merepresentasikan kekuatan dan keberanian para pejuang Bandung dalam menghadapi musuh.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Situs Candi Muaro Jambi: Warisan Budaya dari Kerajaan Melayu dan Sriwijaya
Monumen ini juga dikelilingi oleh taman dan menjadi salah satu tempat wisata sejarah di Bandung.
Pada setiap peringatan Bandung Lautan Api, masyarakat Bandung menggelar berbagai acara, termasuk upacara bendera dan kegiatan-kegiatan lain untuk mengenang perjuangan pahlawan-pahlawan kota ini.
Makna dan Pengaruh