Berkat peran pentingnya, Tjong Yong Hian mendapatkan gelar kehormatan dari pemerintah Belanda, termasuk anugerah dari Ratu Wilhelmina pada masanya.
BACA JUGA:Mengenal Sriwijaya: Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Maritim yang Gemilang
Selain itu, ia juga diakui oleh komunitas Tionghoa sebagai pemimpin yang bijak dan dermawan.
Bersama saudaranya, Tjong A Fie, Tjong Yong Hian berkontribusi dalam memperkuat hubungan antara komunitas Tionghoa dan penduduk lokal serta pemerintahan kolonial.
Tjong Yong Hian Gallery
Galeri ini didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada warisan Tjong Yong Hian.
Diresmikan sebagai bagian dari kompleks taman yang juga dinamai Taman Tjong Yong Hian, galeri ini menampilkan berbagai artefak, foto, dan dokumen yang berkaitan dengan kehidupan serta kontribusi Tjong Yong Hian.
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Pulau Kemaro: Cinta dan Legenda di Sungai Musi
Di dalam galeri, pengunjung dapat melihat potret sejarah Medan dari perspektif kontribusi komunitas Tionghoa, khususnya dalam bidang ekonomi dan sosial.
Pameran di galeri ini mencakup koleksi barang-barang pribadi Tjong Yong Hian dan keluarganya, termasuk surat-surat, pakaian, serta benda-benda berharga lainnya.
Selain itu, galeri ini juga memamerkan karya seni dan benda bersejarah yang menggambarkan sejarah panjang hubungan antara Tiongkok dan Indonesia, khususnya peran komunitas Tionghoa di Medan.
Warisan Tjong Yong Hian
Meskipun telah lebih dari satu abad sejak kematiannya, warisan Tjong Yong Hian masih sangat terasa di Medan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Jembatan Ampera: Landmark Palembang yang Bersejarah
Tidak hanya dalam bentuk fisik seperti galeri dan taman yang didedikasikan untuknya, tetapi juga dalam pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan ekonomi kota.
Sebagai seorang dermawan dan tokoh penting dalam sejarah Medan, Tjong Yong Hian telah meninggalkan jejak yang mendalam dan dihormati oleh generasi selanjutnya.