Menelusuri Sejarah Benteng Tobo Ali, Simbol Kekuatan dan Perlawanan Lokal

Selasa 22-10-2024,00:30 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Sebagai benteng pertahanan, fungsinya adalah melindungi wilayah dari serangan perompak dan juga ancaman dari kekuatan lain, baik lokal maupun asing, yang ingin merebut kontrol atas sumber daya di Belitung.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kerajaan Tanjungpura, Pusat Kekuasaan Kuno di Kalimantan

Selain itu, benteng ini juga berfungsi sebagai pos pengawasan untuk memantau aktivitas di laut sekitar dan mengontrol jalur perdagangan yang melewati perairan tersebut.

Secara fisik, Benteng Tobo Ali dibangun dengan struktur yang kuat dan kokoh, mencerminkan arsitektur kolonial yang menggabungkan elemen pertahanan dengan bahan bangunan lokal.

Meskipun saat ini hanya tersisa sebagian dari bangunan asli, bekas dinding-dinding tebal benteng ini masih dapat dilihat dan menjadi bukti sejarah kejayaan masa kolonial Belanda.

Penurunan dan Pemulihan

Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, Benteng Tobo Ali mulai kehilangan peran strategisnya.

BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Sumedang Larang: Dari Awal Berdiri hingga Masa Kejayaan

Wilayah Belitung perlahan-lahan mengalami perubahan, baik dalam hal administrasi maupun fungsi ekonominya.

Benteng ini ditinggalkan dan mulai mengalami kerusakan karena faktor usia dan kurangnya perawatan.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Benteng Tobo Ali kembali mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Upaya pelestarian situs sejarah ini dilakukan untuk menjaga warisan budaya dan sejarah Pulau Belitung.

BACA JUGA:Kerajaan Singhasari: Jejak Sejarah dan Kejayaan di Jawa Timur

Selain sebagai monumen sejarah, benteng ini juga menjadi daya tarik wisata, menarik pengunjung yang tertarik pada sejarah dan arsitektur masa kolonial.

Nilai Sejarah dan Budaya

Benteng Tobo Ali bukan hanya situs fisik, tetapi juga simbol perlawanan lokal terhadap penjajahan dan upaya mempertahankan kedaulatan wilayah.

Kategori :