Sebagai akibat dari kehilangan cairan yang disebabkan oleh poliuria, penderita diabetes sering mengalami rasa haus yang berlebihan.
Mereka mungkin merasa tidak pernah cukup minum meskipun telah mengonsumsi banyak cairan. Haus yang terus-menerus ini adalah respons tubuh terhadap dehidrasi akibat kehilangan cairan.
3. Peningkatan Nafsu Makan (Polifagi)
Walaupun kadar glukosa dalam darah tinggi, sel-sel tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa dengan baik karena kurangnya insulin atau resistensi insulin.
Hal ini dapat menyebabkan penderita merasa lapar secara berlebihan, meskipun mereka sudah makan. Kondisi ini dikenal sebagai polifagi dan dapat menjadi salah satu indikator hiperglikemia.
BACA JUGA:Kol Sering Digunakan Sebagai Lalapan, Ternyata ini Manfaat Sayur Kol Bagi Kesehatan Tubuh!
4. Kelelahan dan Kelemahan
Penderita hiperglikemia sering merasakan kelelahan yang berlebihan. Tingginya kadar glukosa dalam darah dapat mengganggu metabolisme energi sel, sehingga tubuh tidak mendapatkan cukup energi untuk berfungsi dengan baik.
Kelelahan ini bisa menjadi sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup.
5. Penglihatan Kabur
Hiperglikemia dapat mempengaruhi penglihatan. Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan lensa mata membengkak dan mengubah bentuk, sehingga memengaruhi fokus.
Akibatnya, penderita mungkin mengalami penglihatan kabur. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius, seperti retinopati diabetik.
BACA JUGA:Menyelami Berbagai Manfaat Wortel, Selain Menjaga Kesehatan Mata!
6. Luka yang Sulit Sembuh
Penderita diabetes yang mengalami hiperglikemia cenderung mengalami luka atau infeksi yang sulit sembuh.
Tingginya kadar glukosa dapat mengganggu proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi. Ini adalah tanda serius yang harus diperhatikan dan memerlukan penanganan medis.