Raja sebagai pemimpin tertinggi dibantu oleh para pembesar dan penasihat.
Selain itu, masyarakat di bawah kepemimpinan raja menikmati kebebasan dalam beragama, terutama dalam mempraktikkan ajaran Islam.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kerajaan Pagaruyung: Pusat Adat dan Perdagangan di Sumatra
Budaya Islam mulai berkembang pesat di wilayah ini, terlihat dari pembangunan masjid, pengembangan seni dan sastra, serta tradisi keagamaan yang kental.
Kemunduran dan Pengaruh Kesultanan Lain
Pada abad ke-15, Kesultanan Samudera Pasai mengalami kemunduran.
Salah satu penyebabnya adalah persaingan dengan Kesultanan Aceh yang mulai bangkit.
Aceh, di bawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah, mulai mengambil alih posisi Samudera Pasai sebagai pusat perdagangan dan kekuasaan di Aceh.
BACA JUGA:Kerajaan Pagaruyung: Jejak Sejarah dan Warisan Budaya Minangkabau
Pada tahun 1524, Pasai akhirnya ditaklukkan oleh Aceh, menandai akhir dari kejayaan Kesultanan Samudera Pasai.
Meskipun mengalami kemunduran, warisan Kesultanan Samudera Pasai tetap ada hingga saat ini.
Banyak situs bersejarah dan peninggalan budaya yang menunjukkan pengaruhnya, seperti makam Malik al-Saleh dan peninggalan arsitektur yang bercorak Islam.
Pengaruh Terhadap Penyebaran Islam di Nusantara
Kesultanan Samudera Pasai juga berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah Kerajaan Melayu: Dari Sriwijaya hingga Malaka
Melalui hubungan dagang dan interaksi sosial dengan pedagang asing, ajaran Islam tersebar ke berbagai daerah di Indonesia.