Banyak pendaki yang tertarik menaklukkan Puncak Mandala karena medan yang berbahaya dan cuaca ekstremnya, membuat gunung ini dianggap sebagai salah satu destinasi pendakian tersulit di dunia.
Pada masa lalu, Puncak Mandala bahkan tertutup oleh es abadi, namun akibat pemanasan global, sebagian besar es di puncaknya telah mencair sejak akhir abad ke-20.
Hilangnya es ini menambah keunikan dan tantangan tersendiri bagi para pendaki modern.
Misteri di Balik Puncak Mandala
Di balik keindahannya, Puncak Mandala juga menyimpan berbagai cerita misteri yang berkembang di kalangan masyarakat sekitar.
Suku-suku asli Papua yang tinggal di kaki gunung ini, seperti Suku Dani dan Suku Yali, memiliki keyakinan kuat bahwa gunung-gunung di Pegunungan Jayawijaya, termasuk Puncak Mandala, dihuni oleh roh-roh leluhur.
BACA JUGA:Menguak Sejarah dan Misteri di Balik Gunung Tikung, Kalimantan
Mereka percaya bahwa gunung ini adalah tempat sakral di mana roh-roh leluhur bersemayam dan menjaga alam.
Penduduk lokal sering menceritakan bahwa para pendaki yang berniat menaklukkan Puncak Mandala harus melakukan upacara adat terlebih dahulu agar perjalanan mereka lancar.
Mereka percaya bahwa tanpa restu dari roh-roh gunung, pendaki bisa mengalami berbagai kesulitan, termasuk tersesat, cuaca buruk yang tiba-tiba datang, atau bahkan hilang secara misterius.
Ada banyak cerita tentang pendaki yang hilang di Puncak Mandala tanpa jejak, membuat gunung ini semakin terkenal dengan auranya yang penuh misteri.
BACA JUGA:Misteri Banyutawar, Mengungkap Sejarah Tersembunyi Desa Penuh Rahasia di Kalimantan
Selain itu, legenda lain yang beredar adalah adanya penampakan makhluk-makhluk misterius di sekitar Puncak Mandala.
Beberapa pendaki mengklaim bahwa mereka pernah melihat sosok bayangan atau makhluk yang tidak bisa dijelaskan dengan logika, terutama saat mendekati puncak.
Sosok-sosok ini sering kali muncul pada saat cuaca berubah drastis atau ketika kabut tebal tiba-tiba menyelimuti area pendakian.