PAGARALAMPOS.COM - Masyarakat sekitar Gunung Banyutawar mempunyai budaya dan tradisi yang kaya dan unik.
Pendaki yang mengunjungi desa-desa sekitar gunung ini akan disambut dengan kebaikan penduduk setempat.
Anda bisa mempelajari berbagai tradisi dan adat istiadat yang masih diwariskan, seperti upacara adat untuk menghormati alam dan leluhur.
Ritual ini sering dilakukan sebelum dimulainya kenaikan, dengan harapan mendapat keselamatan dan keberkahan.
BACA JUGA:Misteri Banyutawar, Mengungkap Sejarah Tersembunyi Desa Penuh Rahasia di Kalimantan
Lantas, apa sih cerita masyarakat sekitar tentang asal mula Desa Banyutawar, berikut ulasannya:
Asal Usul Nama Banyutawar
Secara etimologis, “Banyutawar” berasal dari dua kata dalam bahasa setempat: “banyu” yang berarti air dan “tawar” yang berarti hambar atau hambar.
Nama tersebut mencerminkan letak geografis desa yang dikelilingi oleh sungai dan mata air yang dianggap suci oleh penduduk setempat.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri dan Sejarah Gunung Saran di Kalimantan
Air di kawasan ini terkenal jernih dan segar, namun tidak memiliki rasa yang istimewa.
Oleh karena itu, penduduk setempat memberinya nama “Banyu Tawar” yang mengacu pada kejernihan dan kemurnian airnya.
Menurut tradisi lisan para tetua adat, Banyu Tawar pada awalnya merupakan tempat yang sering digunakan masyarakat Dayak sebagai tempat berkumpul dan melaksanakan upacara adat.
Salah satu ritual yang paling penting adalah ritual penyucian dengan air sungai Banyutawar.
BACA JUGA:Sejarah Nama dan Misteri Gunung Sombang, Kalimantan: Penjaga Alam yang Tak Terlihat