Gunung Telagalangsat tidak hanya terkenal karena keindahan alam dan sejarahnya, tetapi juga karena berbagai cerita mistis yang berkembang di masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Menelusuri Gunung Rorokoan: Legenda, Sejarah, dan Kepercayaan Masyarakat Kalimantan
Banyak pendaki dan pengunjung yang melaporkan pengalaman aneh saat berada di gunung ini. Salah satu cerita yang paling populer adalah adanya penampakan sosok gaib di sekitar telaga yang terletak di puncak gunung.
Sosok ini sering digambarkan sebagai wanita berambut panjang dan berpakaian putih, yang muncul secara tiba-tiba dan kemudian menghilang dalam kabut.
Selain itu, banyak orang yang meyakini bahwa Gunung Telagalangsat merupakan tempat yang penuh dengan aura mistis, di mana berbagai makhluk halus tinggal.
Beberapa penduduk lokal menyarankan pengunjung untuk tidak terlalu lama berdiam di area telaga, terutama saat matahari mulai terbenam.
BACA JUGA:Gunung Piyabung: Sejarah dan Misteri di Balik Tempat Berkumpulnya Roh Leluhur
Konon, pada waktu-waktu tertentu, suara gemericik air telaga bisa berubah menjadi suara yang menyerupai bisikan, seolah-olah ada yang ingin berkomunikasi dengan mereka.
Tidak hanya itu, beberapa pendaki juga melaporkan fenomena "tersesat" saat mendaki gunung ini.
Meskipun jalur pendakian sudah jelas dan cuaca cerah, ada yang mengaku tiba-tiba kehilangan arah atau berputar-putar di tempat yang sama selama berjam-jam.
Fenomena ini sering kali dihubungkan dengan makhluk-makhluk gaib yang menjaga gunung tersebut.
BACA JUGA:Sejarah Nama dan Misteri Gunung Palung: Pesona Alam Kalimantan yang Penuh Teka-Teki
Mereka dikatakan bisa "mengelabui" pandangan manusia dan membuat pendaki merasa tersesat, meskipun sebenarnya mereka hanya berjalan di jalur yang sama.
Ritual dan Larangan
Masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Telagalangsat adalah tempat yang suci, sehingga ada beberapa ritual dan larangan yang harus diikuti oleh pengunjung.
Salah satu ritual yang masih dilakukan hingga saat ini adalah ritual "tabur bunga" di telaga sebagai bentuk penghormatan kepada para roh leluhur yang diyakini tinggal di gunung tersebut.