Gunung Inielika tidak hanya terkenal karena letusan-letusan bersejarahnya, tetapi juga karena kisah-kisah mistis yang melingkupinya.
BACA JUGA:Mewarisi Sejarah: Pemimpin Kota Pagar Alam di Era Kolonial Belanda
Salah satu misteri yang paling sering dibicarakan oleh masyarakat setempat adalah kepercayaan bahwa gunung ini menjadi tempat tinggal bagi roh-roh penjaga alam.
Menurut legenda yang beredar, roh-roh tersebut tidak hanya menjaga keseimbangan alam, tetapi juga berperan dalam menjaga masyarakat dari bencana besar.
Kisah-kisah tentang penampakan makhluk halus di sekitar Gunung Inielika juga menjadi bagian dari kepercayaan lokal.
Penduduk sekitar sering melaporkan adanya sosok bayangan atau cahaya misterius yang terlihat di puncak gunung pada malam hari.
BACA JUGA:Mengungkap Legenda Nyi Rambut Kasih dan Sejarah Majalengka yang Terkenal
Beberapa orang percaya bahwa sosok-sosok tersebut adalah roh penjaga yang sedang mengawasi gunung dan sekitarnya.
Selain itu, ada juga cerita tentang suara-suara aneh yang sering terdengar di malam hari, terutama setelah letusan besar yang terjadi pada tahun 1991.
Letusan tersebut menyebabkan terbentuknya kawah baru, dan sejak saat itu, banyak warga yang melaporkan mendengar suara-suara aneh dari arah kawah tersebut, seperti suara gemuruh atau bisikan-bisikan yang sulit dijelaskan.
Suara-suara tersebut, menurut penduduk lokal, adalah pertanda bahwa gunung sedang "berbicara" kepada masyarakat, memperingatkan mereka untuk tetap menghormati alam dan menjaga keseimbangan.
BACA JUGA:Gunung Lesung: Antara Sejarah Nama dan Misteri yang Mengelilinginya
Ritual Adat di Gunung Inielika
Masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Inielika harus dihormati melalui berbagai upacara adat dan ritual tradisional.
Salah satu ritual yang paling penting adalah persembahan kepada roh penjaga gunung, yang bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ritual ini biasanya dilakukan oleh tetua adat dan melibatkan persembahan berupa makanan, hasil bumi, serta doa-doa khusus yang ditujukan kepada roh-roh yang diyakini mendiami gunung.