Beberapa pendaki juga mengalami pengalaman tersesat tanpa sebab yang jelas, merasa terjebak dan berputar-putar meskipun mengikuti jalur yang benar. Fenomena ini biasanya dikaitkan dengan keberadaan makhluk halus yang ingin "bercanda" dengan manusia.
Larangan dan Tradisi di Sekitar Gunung Argomayang
Masyarakat sekitar Gunung Argomayang memiliki berbagai tradisi dan pantangan yang harus dipatuhi oleh pendaki.
Salah satu yang paling dikenal adalah larangan berbicara kasar atau bersikap tidak sopan, karena hal ini dianggap dapat memicu kemarahan para penunggu gaib.
Tradisi membawa sesajen sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan roh penjaga juga dijalankan oleh sebagian orang
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Gunung Sibualbuali: Destinasi Alam Menakjubkan di Sumatera Utara!
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Misteri Gunung Midangan di Jawa Timur
Sebelum mendaki, mereka sering melakukan ritual seperti meditasi atau berdoa di kaki gunung untuk meminta izin dari alam dan leluhur agar perjalanan mereka berjalan lancar.
Meskipun beberapa orang mungkin menganggap tradisi ini kuno, masyarakat setempat tetap melaksanakannya sebagai bentuk pelestarian budaya.
Gunung Argomayang lebih dari sekadar tempat pendakian; keindahan alam dan kisah misteri yang melingkupinya menjadikannya lokasi yang mempesona.
Walaupun asal usul nama Gunung Argomayang belum sepenuhnya terungkap, nilai spiritual dan kearifan lokal yang terpatri di dalamnya tetap dihormati oleh masyarakat.
Bagi para pendaki, penting untuk menghormati tradisi dan menjaga sikap, agar perjalanan mereka diberkahi dan selamat.