Tumbuhan liar yang merambat dimana-mana menambah suasana mencekam yang menyelimuti desa yang sudah lama terabaikan ini.
Di tengah-tengah bangunan yang rapuh berdiri sebuah stand yang diam-diam menjadi saksi kejayaan masa lalu.
Toko ini masih buka dan menyambut para penjelajah di desa yang hampir terlupakan ini.
Bangunan-bangunan di desa Pangheotang berarsitektur khas Belanda, dengan sisa-sisa masa kolonial yang pernah menghiasi desa tersebut.
BACA JUGA:Sejarah Pinggiran Trowulan, Kampung Para Bangsawan Majapahit
Penduduknya sudah lama meninggalkan desa, dan desa itu sepi, kisahnya tersembunyi di balik tembok retak.
Meski demikian, Kampung Pangheotan tetap menarik wisatawan yang tertarik dengan rahasia tersembunyi di dalamnya.
Mereka datang bukan hanya untuk berfoto, tapi juga untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penasaran mereka.
Berkat media sosial, cerita tentang Kampung Panhiotan menyebar dengan cepat dan menghidupkan kembali kenangan yang terlupakan.
BACA JUGA:TNI-Polri Jamin Keamanan Pengungsi, Warga Berniat Pulang Kampung
Desa yang menghilang dari peta dengan segala rahasianya ini menanyakan kita tentang waktu abadi dan jejak yang kita tinggalkan di dunia ini.
Kisah yang membuktikan betapa kuatnya pesona masa lalu, meski kau berusaha melupakannya.
Desa Panhotan mempunyai potensi besar untuk menjadi objek wisata karena dekat dengan perkebunan teh.
Warganet pun menyarankan agar kawasan ini, termasuk kawasan perkebunan, direnovasi menjadi objek wisata.
Desa memiliki banyak keunggulan. Pemandangan alam disekitarnya sangat indah, termasuk perbukitan khas Bandung.