PAGARALAMPOS.COM - Gunung Sindoro, salah satu gunung berapi yang terletak di Jawa Tengah, berdiri megah dengan ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut.
Terletak bersebelahan dengan Gunung Sumbing, Sindoro sering kali menjadi tujuan pendakian favorit karena keindahan alamnya yang memikat.
Namun, di balik keelokannya, Gunung Sindoro juga menyimpan berbagai cerita sejarah dan misteri yang menarik perhatian.
Sejarah Nama Gunung Sindoro
Asal usul nama Gunung Sindoro masih menjadi topik perdebatan di kalangan sejarawan dan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Misteri Gunung Parahu: Antara Mitos dan Fenomena Alam
Nama "Sindoro" konon berasal dari bahasa Jawa Kuno. "Sindura" atau "Sindura-wangsa" bisa diartikan sebagai suatu gelar kebangsawanan atau sosok yang memiliki kuasa dan wibawa.
Ini mungkin menunjukkan betapa gunung ini dianggap sebagai simbol kekuasaan dan keagungan oleh masyarakat pada zaman dahulu.
Dalam cerita rakyat setempat, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing sering kali dikaitkan sebagai "saudara kembar" meski tidak identik.
Beberapa legenda menyebutkan bahwa kedua gunung ini dulunya adalah manusia yang bersaudara. Konon, karena konflik antar saudara tersebut, mereka dikutuk oleh dewa menjadi dua gunung yang saling berhadapan.
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Gunung Muria: Antara Legenda dan Kepercayaan Gaib
Gunung Sindoro dianggap lebih “tenang” atau “bijak”, sedangkan Gunung Sumbing yang lebih aktif diibaratkan sebagai saudara yang pemarah dan tak sabaran.
Gunung Sindoro juga memiliki hubungan kuat dengan sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah.
Beberapa catatan menyebutkan bahwa gunung ini sering digunakan sebagai tempat pemujaan atau meditasi oleh para raja dan biksu pada masa lampau.
Lokasinya yang strategis dan sakral menjadikan Gunung Sindoro sebagai tempat spiritual yang dihormati, baik oleh kalangan bangsawan maupun masyarakat umum.