Film Garapan Pidi Baiq
Dilan 1983: Wo Ai Ni merupakan film arahan sutradara Pidi Baiq. Sebelumnya, ia sempat terlibat dalam produksi film Koboy Kampus yang tayang 2019 lalu.
Tidak sendiri, Pidi Baiq menjadi sutradara bersama Fajar Bustomi. Ia turut menjadi penulis skenario bersama Alim Sudio.
Selaku sang sutradara, Pidi Baiq menegaskan jika film ini tidak mengangkat cerita pacaran anak Sekolah Dasar. Akan tetapi, hanya cinta monyet dan sekedar rasa suka.
Menurutnya, perasaan semacam ini adalah hal yang wajar dan semua orang dapat mengalaminya. Dalam film garapannya ini pula, ia juga menggambarkan kisah persahabatan.
BACA JUGA:Film Saat Menghadap Tuhan, Kisah Para Remaja yang Menyimpan Banyak Trauma
Di tengah-tengah penayangannya, Dilan 1983: Wo Ai Ni mendapatkan sejumlah kecaman. Tak sedikit yang berpendapat jika film tersebut tidak sesuai dengan sejarah. Hal ini karena setting waktu dan latar tempatnya.
Pada masa itu, orang-orang Tionghoa tidak memiliki kebebasan untuk menggunakan nama asli mereka. Apalagi, saat itu masih berada di pemerintahan Orde Baru.
Terkait tudingan tersebut, Pidi Baiq memberikan pernyataannya bahwa semua itu hanyalah prasangka masyarakat Indonesia dan belum tentu kebenarannya.
Tuduhan semacam ini bukanlah kali pertama bagi Pidi Baiq. Sebelumnya, ia juga pernah mengalami hal serupa, tetapi tidak terbukti.
BACA JUGA:Sinopsis Yodha, Film Aksi Yang Penuh Ketegangan Dan Pengorbanan
Para Pemain Dilan 1983: Wo Ai Ni
Aktor cilik yang memerankan karakter utama yakni Muhammad Adhiyat. Pemeran film Pengabdi Setan tersebut, selalu berhasil mencuri perhatian karena bakat aktingnya.
Aktor kelahiran 28 Februari 2011 ini, telah membintangi sejumlah judul film. Sebut saja, Iblis Dalam Kandungan, Anak Penangkap Hantu, Balada Si Roy, hingga Saranjana Kota Ghaib.
Selain Muhammad Adhiyat, film Dilan 1983: Wo Ai Ni juga menghadirkan bintang-bintang berbakat lainnya. Mereka adalah Malea Emma Tjandrawidjaja (Mei Lien), Ira Wibowo , Bucek Depp dan Graciella Abigail (Bulan).
Selain itu ada Keanu Azka (Nanang), Ferdy Adriansyah (Agus), Sultan Hamonangan (Fajar), Muzakki Ramdhan (Banar), Cleo Haura (Wati) hingga Adzana Shaliha (Ida).