BACA JUGA:Mengungkap Asal Usul Nama Gunung Puntang: Kisah dan Sejarah Kolonial
Ritual dan Pantangan
Untuk menjaga hubungan baik dengan penghuni gaib di Gunung Urug, masyarakat setempat sering melakukan ritual adat sebelum memasuki kawasan gunung.
Salah satu ritual yang umum dilakukan adalah memberikan sesajen berupa makanan atau bunga di titik-titik tertentu yang dianggap sakral.
Ritual ini bertujuan untuk meminta izin dan perlindungan dari penjaga gunung agar perjalanan mereka aman.
Ada juga pantangan yang harus dipatuhi oleh para pendaki atau pengunjung. Salah satunya adalah larangan untuk mengucapkan kata-kata kasar atau meremehkan alam sekitar.
BACA JUGA:7 Pahlawan yang Hilang: Jejak Sejarah yang Masih Membekas di Hati Bangsa Indonesia
Mereka yang melanggar pantangan ini dikatakan akan mengalami nasib buruk, seperti tersesat atau mengalami kecelakaan.
Gunung Urug, dengan sejarah penamaannya yang unik dan kisah-kisah misteri yang melingkupinya, tetap menjadi salah satu tempat yang menarik perhatian banyak orang, baik dari segi keindahan alam maupun aspek spiritualnya.
Bagi masyarakat setempat, gunung ini bukan sekadar bentang alam, tetapi juga simbol kekuatan alam dan tradisi yang harus dihormati.
Misteri-misteri yang menyelimutinya menjadi pengingat bahwa alam selalu memiliki sisi yang tak terduga, yang menuntut manusia untuk selalu menghormati dan menjaga keseimbangan dengan lingkungan sekitar.