PAGAR ALAM, PAGARALAMPOS.COM - Peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai Martadipura patut mendapatkan perhatian kita.
Sebagai kerajaan Hindu tertua di Nusantara, keberadaan Kerajaan Kutai, yang terletak di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-5 Masehi, sekitar tahun 400 Masehi.
Nama Kutai sendiri diambil dari nama daerah penemuannya, yang menggarisbawahi pentingnya lokasi ini dalam sejarah Indonesia.
Seiring dengan semakin menguatnya kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya, mari kita menelusuri beberapa peninggalan penting yang berasal dari Kerajaan Kutai.
BACA JUGA:Bagaimana Prabu Siliwangi Memimpin Kerajaan Sunda Pajajaran? Simak Kisahnya!
Pertama, terdapat Kalung Ciwa, yang berasal dari zaman pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman, pada tahun 1890.
Hingga kini, Kalung Ciwa masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan, khususnya pada acara pengangkatan raja baru.
Ini menunjukkan bahwa warisan budaya dari Kerajaan Kutai tetap hidup dalam praktik-praktik masyarakat modern.
Selanjutnya, prasasti Yupa merupakan bukti konkret keberadaan Kerajaan Kutai.
BACA JUGA:Raja Airlangga. Kisah Petapa Muda yang Menjadi Raja Kerajaan Besar di Tanah Jawa
Yupa adalah tiang batu yang berisi tulisan mengenai kerajaan ini, yang ditulis dalam huruf Pallawa, sebuah sistem penulisan yang berasal dari bahasa Sanskerta dan banyak digunakan di India Selatan.
Dalam prasasti tersebut terdapat istilah "Waprakeswara", yang merujuk pada lokasi pemujaan Dewa Siwa.
Penggunaan kata ini menunjukkan bahwa budaya Hindu sangat mempengaruhi kehidupan spiritual masyarakat Kerajaan Kutai.
Acara selamatan yang diadakan di atas tanah Wavrakesywara menjadi salah satu contoh nyata dari praktik kebudayaan yang diadopsi dari agama Hindu.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Bolaang: Peran Penting dalam Pembentukan Suku di Sulawesi Utara