Banyak pendaki melaporkan mendengar suara gamelan saat mendaki. Suara ini tidak diketahui asalnya, dan dipercaya berasal dari makhluk halus yang ingin mengelabui pendaki agar tersesat.
Jika Anda mendengar suara ini, disarankan untuk tetap berada di jalur dan bergandeng tangan dengan teman pendakian.
3. Burung Jalak Hitam dan Lebah Hitam
Saat mendaki, siluet burung jalak hitam sering terlihat, terutama di pos enam. Pendaki percaya bahwa keberadaan burung dan lebah hitam adalah tanda untuk melanjutkan perjalanan.
BACA JUGA:Menggali Sejarah Jembatan Mahkota II: Penghubung Balikpapan yang Tak Terpisahkan
BACA JUGA:Menelisik Sejarah Jembatan Ampera, Warisan Presiden Soekarno di Palembang
Namun, mereka juga percaya bahwa hewan-hewan ini harus dihormati dan tidak boleh diganggu.
4. Injak Bumi Tiga Kali dan Memberi Salam
Sebelum memulai pendakian, banyak pendaki melakukan ritual dengan menginjak bumi tiga kali dan memberikan salam. Ritual ini diyakini dapat melindungi mereka dari gangguan makhluk halus selama perjalanan.
5. Pantangan saat Mendaki
Ada beberapa pantangan yang perlu diperhatikan oleh pendaki di Gunung Ceremai:
BACA JUGA:Banyak Yang Gak Tau Sejarah dan Peran Jembatan Barito dalam Pembangunan Infrastruktur Kalimantan
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kapal Jung: Penguasa Lautan Indonesia pada Abad Ke-14
- Jangan Mengeluh: Konon, Gunung Ceremai dapat mendengar keluhan pendaki, yang bisa membawa malapetaka.
- Hindari Buang Air Sembarangan: Penting untuk menjaga kebersihan dan etika saat berada di alam.
- Selalu Ucapkan Salam: Mengucapkan salam saat bertemu di pos peristirahatan dianggap penting untuk menjaga keharmonisan.