Pembangunan jalan menuju puncak gunung juga dilakukan untuk mempermudah akses transportasi dan komunikasi antara wilayah Lampung dengan daerah-daerah lain.
Perubahan nama juga terjadi seiring dengan perkembangan zaman.
Masyarakat lokal mengawali proses penamaan Gunung Pesawaran dengan berbagai sebutan yang lebih bersifat lokal dan mendeskripsikan keadaan alam yang ada.
Beberapa penduduk setempat juga menyebutnya dengan nama lain yang lebih terkait dengan mitos dan legenda yang berkembang di masyarakat.
BACA JUGA:Puncak yang Tinggi: Kisah Sejarah di Balik Nama Gunung Ulumasen
Misalnya, terdapat cerita rakyat yang menceritakan tentang seorang pahlawan lokal yang memperjuangkan keadilan dan kedamaian di kawasan sekitar gunung.
Seiring berjalannya waktu, Gunung Pesawaran juga dikenal sebagai tempat yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Kawasan ini merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang langka.
Keberadaan gunung ini menjadi penting bagi penelitian ilmiah dan konservasi alam, yang semakin menambah nilai historis dan ekologis tempat ini.
BACA JUGA:Keanggunan dan Misteri Gunung Burni Toleng: Sejarah di Balik Namanya
Selain itu, Gunung Pesawaran juga menjadi tujuan wisata yang populer.
Aktivitas pendakian, trekking, dan camping semakin menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.
Keindahan alam, udara segar, dan panorama yang menakjubkan dari puncak gunung menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Gunung Pesawaran dengan segala sejarah, mitos, dan keindahan alamnya terus menjadi bagian integral dari identitas budaya Lampung.
BACA JUGA:Menelusuri Nama dan Sejarah Gunung Geureudong di Tanah Aceh
Nama dan keberadaan gunung ini tidak hanya merefleksikan kondisi geografis tetapi juga menggambarkan perjalanan sejarah masyarakat yang hidup di sekitarnya.