Jejak Sejarah Kerajaan Bolaang: Peran Penting dalam Pembentukan Suku di Sulawesi Utara

Jumat 04-10-2024,04:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Mongondow merupakan salah satu kabupaten terluas di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dengan Lolak sebagai ibu kotanya.

Mayoritas penduduknya berasal dari suku Mongondow, yang berkomunikasi dalam Bahasa Mongondow sehari-hari.

Kabupaten Bolaang Mongondow resmi berdiri pada 23 Maret 1954 dan dikenal sebagai daerah yang subur, kaya akan hasil tambang serta sumber daya alam lainnya.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, nenek moyang suku ini terdiri dari pasangan Gumalangit dan Tendeduata, serta Tumotoiboko dan Tumotoibokat, yang diyakini tinggal di Gunung Komasan, daerah yang kini masuk dalam wilayah Bintauna.

BACA JUGA:Sejarah Nama Gunung Semeru: Menggali Tradisi dan Kepercayaan

BACA JUGA:Banyak Yang Gak Tau Sejarah dan Peran Jembatan Barito dalam Pembangunan Infrastruktur Kalimantan

 Sejarah Kerajaan Bolaang Mongondow

Pada tahun 1925, Federasi Kerajaan Bolaang Mongondow terbentuk, menggabungkan beberapa kerajaan kecil di kawasan ini.

Federasi ini mencakup Kerajaan Bolaang Mongondow, Kaidipang Besar (hasil penggabungan dari dua kerajaan: Kaidipang dan Bolangitang), Kerajaan Bintauna, dan Kerajaan Bolaang Uki.

Kotamobagu ditetapkan sebagai pusat pemerintahan, dengan sebuah dewan kerajaan yang terdiri dari empat raja yang mengatur wilayah tersebut.

Pembagian wilayah dilakukan dengan membagi Federasi Mongondow menjadi dua zona: Mongondow Utara dan Mongondow Selatan.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kapal Jung: Penguasa Lautan Indonesia pada Abad Ke-14

BACA JUGA:Menguak Sejarah Jembatan Tayan: Pintu Gerbang Konektivitas Kalimantan

Mongondow Utara meliputi Kerajaan Kaidipang, Kerajaan Bintauna, serta beberapa wilayah yang dipimpin oleh panggulu (kepala daerah).

Sementara itu, Mongondow Selatan mencakup Kerajaan Bolaang Uki dan distrik lainnya.

Kategori :