PAGARALAMPOS.COM - Gunung Sindoro, yang terletak di antara Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia.
Memiliki ketinggian 3.136 meter di atas permukaan laut, Sindoro menjadi daya tarik bagi para pendaki dan wisatawan.
Namun, selain keindahan alamnya, gunung ini juga menyimpan sejarah yang menarik terkait dengan nama dan keberadaannya.
Asal usul nama "Sindoro" berasal dari bahasa Jawa. Beberapa ahli berpendapat bahwa nama ini diambil dari kata "sindur," yang berarti "kerudung" atau "penutup."
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Nama Gunung Singgalang: Ketenangan di Antara Dua Gunung Kembar
Hal ini merujuk pada fenomena awan yang sering menutupi puncak gunung, menciptakan kesan bahwa gunung tersebut sedang mengenakan kerudung.
Dalam budaya Jawa, fenomena alam semacam ini sering dihubungkan dengan mitos dan kepercayaan yang mendalam, yang menjadikan Sindoro lebih dari sekadar gunung biasa.
Masyarakat lokal percaya bahwa Gunung Sindoro memiliki nilai spiritual yang tinggi.
Banyak yang menganggapnya sebagai tempat suci, dan ada tradisi yang melibatkan upacara ritual di sekitar gunung ini.
BACA JUGA:Gunung Kerinci: Sejarah Nama dan Kisah Mistis di Balik Puncak Tertinggi Sumatra
Cerita-cerita tentang para dewa dan makhluk halus yang tinggal di puncak Sindoro menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya masyarakat sekitar.
Dalam pandangan masyarakat, Sindoro adalah tempat bersemayamnya roh nenek moyang dan simbol kekuatan alam.
Sejarah Gunung Sindoro juga berkaitan erat dengan kegiatan vulkaniknya.
Meskipun aktivitas vulkanik terakhir yang tercatat terjadi pada tahun 1970, gunung ini tetap menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang dapat terjadi kapan saja.
BACA JUGA:Misteri Gunung Lawu: Menelusuri 3 Makam Tokoh Bersejarah yang Menjadi Tempat Ziarah Spiritual