Meski demikian, selisih harga antara Pertamina Pertamax dan kedua produk ini hanya Rp 190 per liter, menjadikannya pilihan yang masih terjangkau bagi konsumen.
Dalam memilih BBM, konsumen biasanya mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk harga, kualitas, dan kemudahan akses ke SPBU.
Dalam hal ini, Pertamina masih menjadi pilihan utama karena harganya yang lebih terjangkau.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa merek lain seperti Shell, Vivo, dan BP juga menawarkan kualitas yang baik dan mungkin memiliki keunggulan dalam layanan pelanggan atau fasilitas pengisian bahan bakar.
Dalam pasar yang kompetitif ini, produsen BBM dituntut untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan yang mereka tawarkan agar dapat bersaing.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai inovasi yang diterapkan oleh masing-masing merek untuk menarik perhatian konsumen.
Misalnya, beberapa SPBU kini menawarkan layanan digital untuk memudahkan pembayaran, serta program loyalitas yang memberikan keuntungan lebih bagi pelanggan setia.
Selain itu, faktor lingkungan juga semakin mempengaruhi pilihan konsumen dalam memilih BBM.
BACA JUGA:Daihatsu Rocky Hybrid, Terobosan Terbaru di GIIAS 2024 dengan Konsumsi BBM 28 KM per Liter
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, banyak yang mulai mempertimbangkan penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan.
Meskipun RON 92 masih menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna, beberapa produsen mulai memperkenalkan varian BBM yang lebih bersih dan efisien.
Dengan penurunan harga yang terjadi pada bulan ini, diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap BBM non-subsidi, termasuk RON 92.
Keputusan pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM secara berkala juga menjadi langkah positif untuk menjaga stabilitas pasar dan mengurangi beban konsumen.
BACA JUGA:Yamaha Cygnus Gryphus 2025: Motor Matik Canggih dengan Performa Superior dan Konsumsi BBM Efisien
Melihat tren harga BBM yang terus berubah, penting bagi konsumen untuk selalu memantau informasi terkini dan membandingkan harga antar merek.