PAGARALAMPOS.COM - Gunung Semeru, yang terletak di Provinsi Jawa Timur, adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan memiliki pesona yang luar biasa, tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena nilai historis dan budaya yang terkandung di dalamnya.
Nama "Semeru" sendiri memiliki sejarah yang kaya dan berhubungan erat dengan mitologi serta kepercayaan masyarakat setempat.
Asal usul nama Gunung Semeru berkaitan dengan kisah dalam mitologi Hindu dan Budha, di mana Semeru dikenal sebagai "Mahameru" atau "Gunung Meru".
BACA JUGA:Banyak Yang Gak Tau Sejarah dan Peran Jembatan Barito dalam Pembangunan Infrastruktur Kalimantan
Dalam kepercayaan Hindu, Gunung Meru dianggap sebagai pusat alam semesta, tempat tinggal para dewa, dan simbol dari keseimbangan dan ketenteraman.
Gunung ini dipercaya menjadi tempat suci, yang dihubungkan dengan berbagai cerita dan legenda yang beredar di masyarakat.
Di dalam kosmologi Hindu, Gunung Meru merupakan pusat dunia, menghubungkan dunia manusia dengan dunia ilahi.
Dalam sejarahnya, Gunung Semeru juga dikenal sebagai tempat yang sakral bagi masyarakat suku Tengger yang mendiami kawasan sekitarnya.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Jembatan Pasupati, Penghubung Utama Kota Bandung
Suku Tengger memiliki tradisi dan ritual yang sangat terkait dengan gunung ini.
Mereka mempercayai bahwa Gunung Semeru adalah tempat tinggal para dewa dan leluhur mereka.
Oleh karena itu, gunung ini memiliki makna yang mendalam dalam budaya dan kehidupan sehari-hari mereka.
Setiap tahun, suku Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada di puncak Semeru, di mana mereka mempersembahkan sesaji kepada dewa-dewa sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Desa Pengotan: Dari Tempat Pengungsian Menuju Pusat Budaya yang Hidup