PAGARALAMPOS.COM - Jembatan Pasupati, yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, merupakan salah satu ikon arsitektur modern yang menjadi kebanggaan masyarakat Bandung.
Dengan nama lengkap Jembatan Layang Pasupati, jembatan ini tidak hanya memiliki nilai fungsional sebagai penghubung infrastruktur penting, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang menarik.
Berdiri megah membentang di atas Kota Bandung, Jembatan Pasupati menjadi simbol modernitas kota dan bukti perkembangan infrastruktur di era kontemporer Indonesia.
Latar Belakang dan Pembangunan
Nama Pasupati berasal dari gabungan dua nama jalan, yakni Jalan Pasteur dan Jalan Surapati.
BACA JUGA:Kapal Jung: Sejarah Armada Laut Raksasa Indonesia di Abad Ke-14
Jembatan ini dibangun dengan tujuan utama mengatasi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di Bandung, khususnya di wilayah tengah kota.
Sebelum Jembatan Pasupati diresmikan, kawasan ini terkenal padat oleh kendaraan yang menyebabkan perjalanan menjadi lambat dan tidak efisien.
Gagasan untuk membangun jembatan ini sebenarnya sudah ada sejak dekade 1990-an.
Pembangunan infrastruktur yang modern dan efisien dipandang sebagai solusi atas masalah transportasi yang kian rumit di Bandung.
BACA JUGA:Menguak Sejarah Jembatan Tayan: Pintu Gerbang Konektivitas Kalimantan
Jembatan ini dirancang sebagai jembatan layang yang menghubungkan dua titik utama di Bandung, dari Barat (Pasteur) hingga Timur Laut (Surapati).
Jembatan ini melintasi kawasan perbukitan Cikapayang dan menyeberangi Sungai Cikapundung, sebuah sungai besar yang membelah Kota Bandung.
Dukungan Teknis dan Internasional
Proyek pembangunan Jembatan Pasupati tidak hanya melibatkan tenaga ahli dari dalam negeri, tetapi juga mendapatkan dukungan dari pihak luar negeri, khususnya dari pemerintah Kuwait.