Jembatan Merah Putih Ambon: Simbol Persatuan dan Kemajuan Indonesia Timur

Selasa 01-10-2024,14:38 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Pembangunan Jembatan Merah Putih dimulai pada tahun 2011 dan selesai lima tahun kemudian, dengan biaya mencapai Rp 772,9 miliar yang sebagian besar dibiayai oleh APBN.

BACA JUGA:Banya Yang Gak Tau Sejarah dan Dampak Jembatan Barelang bagi Masyarakat Kepulauan Riau

Jembatan ini memiliki panjang total 1.140 meter, menjadikannya jembatan terpanjang di Indonesia Timur.

Desain jembatan ini dibuat modern dengan teknologi terkini untuk menghadapi tantangan geografis Teluk Ambon yang memiliki kedalaman dan arus yang cukup kuat.

Tantangan besar yang dihadapi selama proses pembangunan adalah kondisi alam Ambon yang sering mengalami gempa dan cuaca ekstrem.

Hal ini menyebabkan beberapa kali penundaan dalam penyelesaian proyek.

BACA JUGA:Sejarah dan Makna Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah bagi Masyarakat Riau

Selain itu, kompleksitas struktur jembatan, terutama bagian tengah yang melintasi teluk dengan panjang bentang utama 300 meter, membutuhkan teknik konstruksi canggih.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Jembatan Merah Putih memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Ambon, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Dengan adanya jembatan ini, waktu tempuh dari Galala ke Poka yang sebelumnya mencapai 30-45 menit, kini hanya sekitar 5-10 menit saja.

Hal ini sangat membantu para pelajar dan pekerja yang beraktivitas sehari-hari antara kedua kawasan tersebut.

BACA JUGA:Sejarah Patung Selamat Datang di Bundaran HI: Ikon Keramahan Ibu Kota

Di sektor ekonomi, jembatan ini juga memicu peningkatan arus barang dan jasa, yang pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.

Kawasan di sekitar jembatan mengalami perkembangan pesat dengan munculnya berbagai usaha, seperti restoran, toko, dan pusat perbelanjaan.

Jembatan ini juga memudahkan akses ke pelabuhan dan bandara, sehingga mempercepat distribusi barang dan membuka peluang investasi baru di Ambon.

Kategori :