Selama upacara ini, para pengikut Dewa Murugan melakukan perjalanan dengan mengusung berbagai persembahan sebagai bentuk syukur dan pengharapan akan perlindungan dari dewa.
Patung Dewa Murugan juga menjadi simbol perwujudan nilai-nilai kebudayaan dan spiritualitas masyarakat setempat.
Masyarakat di sekitar patung ini sering kali mengadakan kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan semua elemen masyarakat, terlepas dari latar belakang agama dan budaya mereka.
Hal ini menunjukkan bagaimana patung Dewa Murugan menjadi jembatan yang menyatukan berbagai budaya dan agama di Indonesia, menciptakan suasana harmoni di tengah keragaman.
BACA JUGA:Menyusuri Sejarah Gedung Sate: Simbol Kemegahan di Jantung Bandung
Dari sisi arsitektur, patung ini memiliki desain yang mencerminkan keindahan dan kekuatan simbolis Dewa Murugan.
Dengan tampilan yang megah, patung ini menjadi daya tarik visual yang kuat bagi pengunjung.
Di sekitar lokasi patung, terdapat berbagai fasilitas wisata yang mendukung kegiatan rekreasi, termasuk trekking, spot foto, dan area edukasi mengenai kebudayaan Hindu.
Secara keseluruhan, patung Dewa Murugan di Provinsi Sumatera Utara bukan hanya sekadar objek wisata, tetapi juga merupakan simbol toleransi, kebudayaan, dan spiritualitas yang mendalam.
BACA JUGA:Apa Sejarah di Balik Patung Catur Muka Denpasar yang Megah? Begini Kisahnya!
Melalui keberadaan patung ini, diharapkan akan semakin banyak orang yang memahami dan menghargai nilai-nilai kebudayaan serta semangat kebersamaan di tengah perbedaan.
Keberadaan patung ini diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak wisatawan dan menjadi bagian penting dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara.