I Gusti Ngurah Made Agung, juga dikenal sebagai Cokorda Mantuk Ring Rana, adalah Raja Badung yang memerintah dari 1902 hingga 1906.
Ia menolak kebijakan merugikan yang diterapkan oleh Belanda dan memimpin perlawanan pada Perang Puputan Badung pada tahun 1906.
Dalam pertempuran tersebut, ia bersama rakyatnya memilih mati daripada menyerah.
BACA JUGA:Drama Korea Cashero, Lee Junho Jadi Pahlawan Super Rahasia
Puputan ini menjadi simbol keberanian dan tekad rakyat Bali untuk mempertahankan kemerdekaan mereka.
Dewa Agung Istri Kanya merupakan seorang ratu yang memerintah Kerajaan Klungkung pada abad ke-19.
Ia dikenal karena keberaniannya dalam mempertahankan kedaulatan kerajaannya dari tekanan Belanda.
Dewa Agung Istri Kanya berusaha melindungi rakyat dan wilayahnya meskipun menghadapi tantangan besar.
BACA JUGA:Inilah Para Pahlawan yang Menyusun Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Keberaniannya menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki peran penting dalam perjuangan melawan penjajahan, dan namanya masih dihormati hingga kini.
Terakhir, Ida Anak Agung Gde Agung lahir pada 21 Juli 1921 di Gianyar dan dikenal sebagai Raja Gianyar serta Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Serikat (RIS).
Ia berjuang untuk menjaga agar Bali tetap menjadi bagian integral dari Indonesia, terutama pada masa-masa awal kemerdekaan.
Selain berperan dalam politik, ia juga aktif dalam diplomasi internasional.
BACA JUGA:6 Film Pahlawan Super dengan Rating Rendah hingga Serialnya Dihentikan, Kenapa?
Kontribusinya yang besar dalam bidang politik dan diplomasi menjadikannya salah satu tokoh penting dalam sejarah Bali dan Indonesia.
Delapan pahlawan ini, dengan kisah perjuangan dan pengorbanan mereka, merupakan inspirasi bagi generasi penerus.