BACA JUGA:Satgas ODC-2024 Tembak Mati Baganiok Murib, Anggota KKB Undius Kagoya
Menurut sumber tersebut, para pengikut Egian dan orang-orang disekitarnya mengajari Philip bahasa Nduga.
Sebelumnya komunikasi dilakukan dalam bahasa Indonesia dan sebagian orang bisa berbahasa Indonesia.
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara TNPPB-OPM Sebby Sambom mengatakan Philip sudah fasih berbahasa Indonesia sejak awal.
"Iya tentu dalam bahasa Indonesia, dia naik pesawat Indonesia," kata Sebby kepada Tempo melalui telepon, Selasa, 18 Juni 2024.
Sumber mengatakan Tuan Philip disandera tetapi tidak ditahan. Pilot Susi Air itu menegaskan dia baru berintegrasi ke masyarakat dan dalam kondisi baik.
BACA JUGA:Jenazah Daeng Rusli Korban Keberutalan KKB Diterbangkan ke Makasar
Hanya akses komunikasi dengan pihak luar, termasuk penggunaan perangkat, yang dilarang. Konon Philip ingin berintegrasi ke dalam masyarakat, mencari kayu dan memenuhi segala kebutuhan para tahanan.
Salah satu pasukan TPNPB-OPM menyiapkan roti untuk santapan Philip sehari-hari.
Philip dikabarkan mengalami stres pada bulan pertama dan kedua setelah ditangkap TPNPB.
Warga Selandia Baru kemudian bisa berinteraksi dengan masyarakat Egianus dan Nduga.
Sumber membenarkan bahwa mereka belum pernah bertemu pilotnya. Namun informasi mengenai kondisi Philip datang langsung dari Egianus Cogoya.
BACA JUGA:Panglima TNI : Komplotan KKB Masih Kita Buru
Sebaliknya, Sebby mengaku sudah lama tidak mengenal Philip karena Philip punya tujuan yang lebih penting. Meski demikian, TPNPB mempunyai rencana untuk melepaskan warga negara Selandia Baru tersebut.
"Kami tidak akan bicara lagi dengan pilot. Yang lain akan urus. Kami punya agenda TPNPB dan sibuk dengan agenda kami sendiri," kata Sebbi.
Philip menjadi sandera sejak 7 Februari 2023. Kepala Staf TPNPB Mayjen Terrinus Satt mengatakan, pilot Sushi Air sebenarnya bukan sasaran utama.