Salah satu tradisi penting dalam masyarakat Lintang adalah ritual sedekah bumi, yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Kehidupan Suku Enim: Warisan Budaya yang Hidup
Selain itu, mereka juga memiliki upacara Ngebung, yang bertujuan untuk memohon berkah dan keselamatan dari leluhur serta menjaga hubungan baik dengan alam.
Sistem Sosial dan Kekerabatan
Sistem sosial di kalangan Suku Lintang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai adat dan agama.
Mereka umumnya menganut agama Islam, yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari dan adat istiadat mereka.
Namun, kepercayaan terhadap kekuatan alam dan roh leluhur masih dipegang oleh sebagian masyarakat, terutama dalam konteks upacara adat dan ritual tradisional.
BACA JUGA:Fakta Menarik tentang Suku Daya, Menggali Sejarah dan Budaya Suku Daya
Kekerabatan dalam Suku Lintang bersifat patrilineal, di mana garis keturunan ditarik dari pihak ayah.
Struktur keluarga yang erat ini membuat hubungan antarkeluarga menjadi sangat penting.
Peran laki-laki sebagai kepala keluarga sangat dominan, namun perempuan juga memiliki peran yang signifikan dalam menjaga tradisi dan budaya, terutama dalam hal pendidikan anak dan pengelolaan rumah tangga.
Mata Pencaharian
Mayoritas masyarakat Suku Lintang hidup dari bertani dan bercocok tanam, terutama padi, kopi, dan karet.
BACA JUGA:Kehidupan dan Budaya Suku Daya, Menelusuri Jejak Sejarah di Pulau Sumatera
Sungai Lintang yang melintasi wilayah mereka menjadi sumber utama air untuk pertanian, serta mendukung aktivitas perikanan.
Kehidupan agraris ini menjadikan masyarakat Lintang sangat bergantung pada alam, yang kemudian tercermin dalam cara mereka menghormati dan menjaga kelestarian lingkungan.