Dukun yang disebut "Tonaas" dipercaya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan alam gaib dan mengusir roh jahat yang dianggap sebagai penyebab masalah.
Ritual ini melibatkan doa, sesaji, dan upacara adat, yang sering dilakukan di tempat-tempat keramat seperti gunung atau sungai.
4. Pengaruh Kepercayaan Tradisional dalam Agama Modern
Walaupun mayoritas masyarakat Minahasa kini memeluk agama Kristen, unsur-unsur kepercayaan tradisional tetap ada dan sering diselaraskan dengan praktik keagamaan.
Dualisme antara agama dan adat terlihat dalam berbagai upacara adat yang masih melibatkan pemanggilan roh leluhur atau penggunaan jimat sebagai pelindung dari energi negatif.
5. Tempat-tempat Sakral
Beberapa lokasi di Minahasa dianggap keramat dan diyakini sebagai tempat tinggal makhluk gaib.
Contohnya, Gunung Klabat yang dianggap suci dan dipenuhi oleh roh penjaga.
Masyarakat sering melakukan ziarah atau persembahan di tempat ini untuk menghormati kekuatan alam dan memohon berkah.
Ada pula larangan tertentu, seperti tidak berbicara sembarangan atau melakukan tindakan tak sopan di tempat keramat tersebut.
Kepercayaan mistis dalam masyarakat Minahasa menunjukkan hubungan erat mereka dengan alam dan leluhur.
Meski waktu terus berjalan, keyakinan akan dunia gaib dan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya mereka.
BACA JUGA:Menjelajahi Pesona Suku Aneuk Jamee di Pesisir Barat Aceh: Apa yang Membuat Mereka Istimewa?
BACA JUGA:Pelestarian Budaya di Tengah Modernisasi, Memahami Kehidupan dan Tradisi Suku Abung
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Suku Penghulu: Sejarah, Budaya, dan Identitas, Simak Penjelasannya!
BACA JUGA:Kehidupan Mistis Suku Lampung, Eksplorasi Dunia Gaib Suku Lampung