Sultan Zainal Abidin (1486–1500) merupakan salah satu sultan yang berjasa dalam memperkuat pengaruh Islam di wilayah ini.
BACA JUGA:Fakta Menarik Sejarah Suku Aceh dan Suku Gayo
Selain menjadi pusat kekuasaan, Ternate juga dikenal sebagai pusat kebudayaan dan agama Islam di Maluku.
4. Pertempuran Melawan Portugis dan Spanyol
Suku Ternate terkenal dengan keberaniannya melawan kolonialisme Eropa. Pada abad ke-16, Ternate berada di bawah pengaruh Portugis, namun hubungan ini tidak berlangsung lama.
Sultan Baabullah (1570–1583) memimpin perlawanan terhadap Portugis dan berhasil mengusir mereka pada tahun 1575.
Kemenangan ini menjadikan Sultan Baabullah sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan.
BACA JUGA:Suku Aceh / Gayo: Keberagaman Budaya dan Tradisi
5. Hubungan Diplomatik dengan Kekaisaran Luar
Selain berperang dengan bangsa Eropa, Kesultanan Ternate juga menjalin hubungan diplomatik dengan kekaisaran besar lainnya, seperti Ottoman (Turki Utsmani).
Terdapat catatan sejarah yang menunjukkan adanya utusan dari Kesultanan Ternate ke Istanbul pada abad ke-16 untuk meminta bantuan dalam menghadapi Portugis.
6. Keberagaman Budaya dan Bahasa
Meskipun Islam menjadi agama mayoritas, Suku Ternate tetap mempertahankan banyak tradisi dan kepercayaan lokal.
Bahasa Ternate juga memiliki pengaruh besar dalam budaya setempat. Bahasa ini digunakan dalam komunikasi sehari-hari, serta dalam berbagai upacara adat dan ritual.
BACA JUGA:Ritual dan Kepercayaan, Menggali Dunia Mistis Suku Tengger
7. Pengaruh di Wilayah Maluku Utara