Mengungkap Rahasia Piramida: Sungai Kuno yang Ditemukan Dapat Menjadi Kunci dalam Pembangunannya

Minggu 22-09-2024,14:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sejumlah piramida kuno di Mesir, yang saat ini terletak di daerah gurun gersang jauh dari Sungai Nil, mungkin dibangun di sepanjang jalur sungai purba yang telah hilang. 

Teori ini menawarkan penjelasan baru mengenai lokasi piramida yang selama ini membingungkan dan memberikan wawasan tentang cara masyarakat Mesir kuno membangun struktur monumental yang telah berdiri selama lebih dari 4.500 tahun.

Bukti yang mendukung teori ini mencakup data dari pencitraan satelit, analisis geologi, dan studi sedimen.

Para peneliti menemukan jejak aliran sungai kuno yang diduga pernah mengalir di kawasan tersebut, menyediakan air dan jalur transportasi untuk mengangkut bahan bangunan.

Penemuan ini menunjukkan adanya anak sungai dari Nil yang dulunya mengalir di dekat lebih dari 30 piramida.

Anak sungai purba tersebut, yang memiliki panjang sekitar 64 kilometer, ditemukan di dekat kompleks Piramida Giza, meskipun kini telah terkubur di bawah lapisan gurun dan lahan pertanian selama ribuan tahun.

Kehadiran sungai purba ini membantu menjelaskan tantangan logistik dalam membangun piramida.

Tanpa jalur air, pengangkutan batu besar melalui gurun menjadi sangat sulit, jika tidak bisa dibilang tidak mungkin.

Dengan adanya sungai di dekat lokasi, masyarakat Mesir kuno dapat memanfaatkan aliran air untuk mempermudah transportasi bahan dan peralatan.

Temuan ini memberi pemahaman baru tentang metode konstruksi piramida, menunjukkan bahwa sungai purba mungkin memiliki peran krusial dalam pengangkutan batu kapur, granit, dan material lainnya.

Sungai ini juga bisa digunakan untuk memindahkan pekerja ke lokasi konstruksi.

Seiring berjalannya waktu, aliran Sungai Nil mengalami perubahan besar, dan anak sungai ini kemungkinan mengering akibat perubahan iklim atau faktor geologi lainnya, menjelaskan mengapa sungai tersebut tidak lagi terlihat di area itu.

Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi ilmuwan dari berbagai negara yang memanfaatkan teknologi pencitraan satelit, survei geofisika, dan analisis sedimen.

Studi ini masih berlangsung dan berpotensi merubah pemahaman kita tentang peradaban Mesir kuno serta teknologi konstruksi mereka.

BACA JUGA:Seperti Apa Sejarah Benteng Marlborough di Bengkulu? Simak Faktanya Disini!

Kategori :