Banyak kejadian tidak terduga yang akan membuat penonton tercengang ketika menyaksikan drama. Hal ini tentunya bisa menjadi pendukung untuk menambah keseruan ketika menonton.
Apalagi drakor Karma merupakan hasil adaptasi dari Webtoon populer dengan judul yang sama. Webtoon tersebut menjadi karya dari Choi Hee Sun.
Sinopsis drama Korea Karma menceritakan tentang orang yang saling terlibat masalah dan ingin menghancurkan satu sama lain, sehingga cerita akan hadir menegangkan.
Drama dengan balutan genre trailer kriminal ini tentunya akan menghipnotis para penonton dari kejadian menegangkan. Maka dari itu, jangan sampai ketinggalan nonton drama Karma ketika sudah tayang.
Baca juga berita:
Film Hamka & Siti Raham Vol. 2, Kesetiaan Istri di Balik Perjuangan Buya
PAGARALAMPOS.COM- Sama halnya Buya Hamka pertama yang tayang 19 April lalu, film Hamka & Siti Raham Vol. 2 ini juga menggaet Vino G Bastian dan Laudya Chintya Bella sebagai pemain utamanya.
Apabila sesuai jadwal, film ini rencananya akan tayang pada 21 Desember 2023 di bioskop.
Dengan durasi 7 jam, film Buya Hamka sendiri akan hadir dalam 3 volume. Untuk volume kedua, menceritakan dua fase kehidupan Buya Hamka. Mulai dari masa muda sampai dengan masa tuanya.
Sinopsis Hamka & Siti Raham Vol. 2 melanjutkan kisah pada film Buya Hamka yang pertama. Karena hal itu, Hamka & Siti Raham Vol. 2 pastinya memiliki sinopsis yang tak kalah menarik.
BACA JUGA:Sinopsis Love Song for Illusion, Drakor Park Ji Hoon yang Raih Rating Tinggi
Secara garis besar, film terbaru ini memperlihatkan peran istrinya yang kuat saat mendukung Buya Hamka. Bukan hanya itu saja, film volume 2 ini juga menampilkan romansa dalam kehidupan rumah tangga mereka.
Untuk sinopsis Hamka & Siti Raham Vol. 2 sendiri mengisahkan tentang lanjutan perjuangan Buya Hamka setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Ia lantas menyebarkan dakwah lagi ke masyarakat.
Ia juga berusaha untuk mempersatukan masyarakat dengan tokoh-tokoh agama. Bukan hanya itu, sebab ia juga berusaha untuk menyatukannya dengan militer Indonesia agar terhindar dari adu domba.
Perjuangan Buya Hamka tersebut tidaklah mulus. Hal ini karena perjuangannya tidak mendapatkan dukungan secara penuh.