3. Suku Lio
Suku Lio, yang mendiami wilayah Flores Tengah, sangat menghormati roh leluhur.
Mereka menjaga simbol-simbol spiritual seperti "ngadhu" (tiang kayu berbentuk manusia yang melambangkan leluhur laki-laki) dan "bhaga" (rumah kecil yang melambangkan leluhur perempuan) yang dianggap sebagai tempat tinggal roh leluhur.
Ritual penghormatan dilakukan untuk menjaga hubungan spiritual dengan mereka.
4. Suku Lama Holot
Suku Lama Holot di Flores Timur dikenal dengan ritual "soga Mada," yang melibatkan seorang dukun untuk memanggil arwah orang yang telah meninggal, memastikan arwah tersebut dapat kembali ke kampung asal atau menuju alam roh.
Ritual ini juga melibatkan persembahan, termasuk pemotongan ayam sebagai bentuk penghormatan.
5. Suku Alor
Meskipun mayoritas masyarakat Alor menganut agama Kristen, beberapa wilayah masih mempraktikkan kepercayaan tradisional.
Suku ini terkenal dengan "moko," lonceng perunggu yang dianggap memiliki kekuatan spiritual dan digunakan dalam upacara-upacara tradisional, sekaligus sebagai simbol status sosial di masyarakat.
Warisan mistis dan kepercayaan spiritual dari suku-suku di NTT merupakan bagian penting dari identitas budaya masyarakat setempat.
Meskipun belum ada bukti ilmiah mengenai keberadaan sihir, tradisi ini tetap hidup sebagai warisan budaya yang berharga bagi masyarakat NTT.
BACA JUGA:Menyingkap Sejarah dan Warisan Suku Guci di Muaro Paneh: Tambo Bayang 1915
BACA JUGA:Mengungkap Warisan Budaya Suku Simalungun: Tradisi dan Filosofi yang Menginspirasi
BACA JUGA:Bagaimana Peran Suku Mapur dalam Melindungi Alam Bangka? Cari Tahu Faktanya Disini!
BACA JUGA:Mengapa Legenda Putri Mandalika Begitu Penting bagi Suku Sasak? Simak Kisahnya Disini!