Jupel Cagar Budaya Pagar Alam Kunjungi Candi Muaro Jambi

Rabu 11-09-2024,19:01 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Almi

PAGARALAM, PAGARALAMPOS.COM - Dalam upaya meningkatkan kualitas Juru Pelihara (Jupel) Cagar Budaya di Kota Pagar Alam, Pemerintah Kota Pagar Alam melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melaksanakan studi banding ke Provinsi Jambi.

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Disdikbud Kota Pagar Alam Cholmin Heriyadi S Pd M Pd  Kepala Bidang Kebudayaan Lusi Suriani SPd MPd, Pamong Budaya Muji Rahman SHum., serta perwakilan dari SD Negeri 24 Triana, S.Pd.

Rombongan mengunjungi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V Jambi sebagai bagian dari rangkaian studi banding.

Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah dan pengelolaan Candi Muaro Jambi, yang merupakan salah satu candi terbesar di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Tambah Wawasan dan Tingkatkan Kompetensi, Jupel Cagar Budaya Studi Banding ke Jambi

Setelah mengunjungi BPK, para Jupel langsung menuju Candi Muaro Jambi untuk melihat langsung situs bersejarah tersebut. Di sana, mereka diberikan arahan dan pengetahuan oleh tim BPK Wilayah V terkait pengelolaan dan pelestarian candi.

“Saya mendapatkan banyak pengetahuan penting mengenai pengelolaan dan sejarah Candi Muaro Jambi," ucap Hendri salah satu Jupel yang turut serta dalam kegiatan tersebut.


Foto : Rombongan Jupel Cagar Budaya Pagar Alam saat studi banding di Jambi--Pagaralampos.com

Ini akan menjadi bekal berharga untuk melestarikan Bangunan Batu Gajah dan Lesung yang saya kelola di Pagar Alam.

Kepala Disdikbud Kota Pagar Alam, Cholmin Heriyadi S.Pd, M.Pd, melalui Kepala Bidang Kebudayaan Lusi Suriani S.Pd M.Pd menyampaikan bahwa kunjungan ke Candi Muaro Jambi memberikan banyak pengalaman dan wawasan baru bagi para Jupel.

Peserta memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat mengenai cara pengelolaan, pelestarian, serta perawatan Candi Muaro Jambi. Candi ini merupakan candi terluas di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Mengungkap Jejak Megalith Prasejarah di Pagar Alam, Sumatera Selatan

"Sehingga pengelolaannya dapat menjadi contoh bagi kami dan Jupel dalam menjaga cagar budaya di Pagar Alam,” jelas Lusi.

Dengan adanya studi banding ini, lanjut Lusi, diharapkan para Jupel dapat lebih optimal dalam merawat dan melestarikan cagar budaya di Kota Pagar Alam.

“Kami terus berkomitmen untuk menjaga warisan leluhur yang ada di tanah Besemah, agar generasi penerus juga dapat mengenal peninggalan tersebut,” pungkasnya.

Kategori :